Melalui Tim Kuro, Kekuatan Warga dan Polri jadi Satu

by -
Kapolres Lumajang bersilaturahmi ke masyarakat. (cho)

Lumajang, Motim-Tim Kuro yang dibentuk oleh Kapolres Lumajang AKBP Dedi Foury Millewa, SH, SIK, MIK semakin dikenal dan dekat dengan warga masyarakat berkat program silaturahmi atau ‘One Day One Door’.

Kapolsek Sukodono AKP Ahmad Sutiyo, SH menilai, khusus di wilayahnya mendapat respon yang sangat bagus dari masyarakat. Bahkan Ia menyebut, Tim Kuro ini adalah kekuatan warga dan Polri yang menjadi satu.

banner 728x90

“Tim kuro adalah tim yang di ciptakan yg berkesinambungan dengan program One Day One Door. Yaitu kuat bersilaturahmi Tim Kuro adalah kekuatan warga dan Polri jadi satu. Dengan kuatnya bersilahturahmi Polri kepada warga atau sebaliknya akan menyatukan presepsi bahwa keamanan itu merupakan kebutuhan kita bersama,” ucapnya, Selasa (4/8).

Menurutnya ini juga merupakan kesepakatan bila ingin aman harus mau menjaga dan tidak mengandalkan pihak atau orang lain. Sejumlah kegiatan atau program keamanan lingkungan pun perlu diterapkan oleh masyarakat.

“Siskamling digiatkan, Satgas Keamanan Desa diperankan, membentuk kandang kumpul yang punya ternak agar penjagaan dapat dilakukan bersama-sama, buat sistim portal kalau malam ditutup akses jalan dijadikan satu pintu dan dijaga. Disesuaikan wilayah dan jalan desanya dan lain lain banyak kesepakatan yg dulu telah dibuat tapi tidak dijalankan,” ucapnya.

Terkait wilayah yang rawan kriminalitas, kehadiran Tim Kuro dan programnya ditengah masyarakat memang diharapkan bisa memberikan rasa nyaman dan aman. “Di manapun menjadi rawan jika kita semua terlena, tidak waspada pelaku kejahatan dari rumah sudah ada niat tinggal cari kesempatan. Oleh karena itu kita wajib siaga diri siapapun itu,” himbau Ahmad Sutiyo.

Ia menambahkan, yang membuat betul-betul aman sebenarnya bukan Tim Kuro, karena jumlah polisi di Lumajang sangatlah terbatas. Tidak sebanding dengan luasan wilayah. Maka peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan keamanan.

“Tanpa kebersamaan, kerjasama dengan masyarakat itu sendiri, tidaklah ada artinya. Kita semua harus gerak kalu pingin aman dan kondusif. Mau nggak terapkan seperti siskamling, ronda malam, jaga malam, jaga ternak dengan tetap menempatkan barang yang kita anggap berharga itu di tempat yang aman,” ujarnya.

Kemudian terkait Kuat Rogo, menurutnya dapat dilakukan dengan banyak aktifitas. Karena jiwa dan raga akan menjadi kuat. “Perlu jaga imun dan jaga kesehatan,” jelasnya.

“Kuat Roso adalah kita akan merasakan bersama bila semua yang sudah disepakati itu dijalankan kita akan terjalin roso sama sama menjaga. Sama memiliki, sama-sama berjuang dalam hal menjadikan lingkungan kita ini aman, tentram, dan kondusif. Keluarga juga sehat. Ini tentunya sangat diterima masyarakat kita,” tambahnya.

Lanjutnya, kegiatan Tim Kuro bukan hanya soal kemanan, namun juga sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan Covid-19. Sehingga masyarakat paham dengan pola kehidupan bru atau new normal.

“Masyarakat sangat menerimanya serta Teko (Tekan Korona) dengan memberikan tips pencegahan terhadap penyakit tenggorokan, sesak, dengan terapi berkumur atau minum air hangat yang dicampur garam. Guna membuat lendir yang ada di tenggorokan hilang agar pernafasan jadi lancar,” ucap Ahmad Sutiyo.

Di masa pandemi pihaknya telah menghimbau warga agar tidak banyak aktivitas diluar rumah. Kemudian wajib taati protokol kesehatan. “Polri-TNI bersama aparat lainnya  tetap tunaikan tugas dan tanggung jawab untuk selalu mengajak warga masyarakat guna mematuhi peraturan pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan dalam memutus mata rantai Virus Corona yang setiap saat bisa menjalar kepada siapa saja,” tegasnya. (cho/fit)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.