Lumajang, Motim-Tuna, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Salak Kecamatan Randuagung sudah lama bekerja di Malaysia. Kemudian dirinya menderita sakit hingga kelumpuhan.
Ketika menderita sakit, Tuna berharap bisa pulang ke Lumajang. Namun karena terkendala biaya, keinginan itu sempat tertunda. Namun keinginan Tuna untuk bisa pulang ke kampung halaman akhirnya terwujud berkat bantuan sejumlah pihak.
Wakil Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lumajang, Madiono menceritakan, Tuna berangkat bekerja ke Malaysia pada awal tahun 2018. Sampai di Malaysia dia bekerja di bangunan danĀ berpindah-pindah tempat.
“Pada tanggal 7 Juli 2020 Ibu Tuna mulai mengeluh sakit yaitu pinggangnya waktu bekerja tertimpa kayu, sehingga selang beberapa hari mengalami lumpuh kedua kakinya susah untuk berjalan,” katanya, Minggu (21/3/2021).
Sejak itu, Tuna sudah tidak bisa bekerja. Selama sakit, Ia hanya mendapatkan perobatan dan perawatan seadanya di rumah kongsi. Majikan dan teman-temannya ikut merawat dirinya. Tuna juga sempat di rumah sakit setempat.
Majikan Tuna bersama dengan komunitas dan relawan akhirnya membantu agar yang bersangkutan bisa pulang. Akhirnya pada 15 Maret lalu, Tuna berhasil dipulangkan.
Tuna berangkat dari Johor menuju Batam melalui jalur laut. “Setelah menjalani karantina di Batam dan hasil test swab dinyatakan negatif Bu Tuna diterbangkan ke Surabaya dengan dibiayai BP2MI Batam dan sampai Juanda dintar langsung oleh kepala BP2MI Surabaya sampai rumah dengan selamat,” ujar Madiono.
Madiono menambahkan, relawan dan komunitas yang membantu itu tergabung dalam Jaringan KOMI. Diantaranya dari Pejuang Devisa Peduli, Pagar Nusa Johor Bahru, Laskar Peduli Kasih, Laskar Gendeng Nusantara, dan Rawatan Islam Nur Asyifa.
“Termasuk dukungan biaya dari majikan Bu Tuna dan juga bantuan SBMI Lumajang yang membantu kepengurusan di Indonesia,” pungkasnya. (fit)