Jember, Motim-Dalam kunjungan kerjanya ke Jember, Jawa Timur. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan saat ini pihaknya mulai melakukan pendataan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena terpapar virus Covid-19.
Mensos Risma menyampaikan, data saat ini kementriannya sudah melakukan pendataan anak yatim piatu tersebut sebanyak 9.800 orang.
Nantinya tiap anak tersebut akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 300 ribu per bulan bagi yang belum sekolah, dan yang sudah sekolah 200 ribu per bulan. Bantuan itu akan diberikan sampai usia anak mencapai umur 18 tahun.
“Kemarin terkumpul 4 juta sekian (data jumlah anak-anak yatim piatu secara keseluruhan). Untuk anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid, sementara ada 9800 anak,” kata Risma di sela kunjungan kerjanya di Kantor Kecamatan, Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (28/8/2021) sore.
Terkait upaya pendataan jumlah anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 itu, lanjut Risma, terus dilakukan olehnya.
“Tapi memang, banyak daerah belum mengumpulkan data. Sehingga saya berharap di daerah mendorong, dan segera mengusulkan ke saya (Kemensos RI),” ujarnya.
“Karena sesuai UU nomor 13 tahun 2011, bahwa fakir miskin datanya dari daerah. Jadi datanya dari daerah. Undang-undangnya yang bilang ke saya kok,” sambungnya.
Namun demikian, Mantan Walikota Surabaya ini menyampaikan, pihaknya mengakui belum optimal dalam memberikan bantuan.
“Tapi ini kita upaya membantu meski belum sempurna, kita bantu dari anggaran-anggaran yang ada di kita. Saat ini, terkumpul Rp 24 miliar untuk 10 ribu anak. Prioritas untuk anak korban Covid,” ungkapnya.
“Saat ini kita data untuk anak-anak yatim (yang orang tuanya meninggal karena Covid). Sehingga tahun 2022 (mendatang), seluruh anak yatim bisa dapat bantuan,” ucapnya.
Perlu diketahui, Pemerintah berencana memberikan bantuan sosial bansos untuk anak yatim piatu di Indonesia. Mensos Tri Rismaharini menyatakan program bansos yang satu ini adalah program baru yang dilatarbelakangi oleh banyaknya anak yatim piatu imbas dari COVID-19.
Risma memaparkan program ini dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI dan meminta restu agar program ini bisa didukung.
Risma mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data anak yatim piatu yang akan diberikan bansos.