Misi Dagang Jatim di Bali Tahun 2024 Hasilkan Transaksi 425 Miliar

by -
Adhy Karyono Pj.Gubernur bersama Kadisperindag Jatim Dr.Iwan, S.Hut,MM melihat Stand Pameran Dalam Misi Dagang di Bali.

Surabaya Motim – Gelaran yang diikuti oleh 176 pelaku usaha dari kedua provinsi ini, dibuka dengan pemukulan Kendang Bali oleh Pj. Gubernur Adhy bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Iwan dan Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta.

Pj. Gubernur Adhy mengatakan, misi dagang Jatim di Bali menjadi yang perdana pada tahun 2024. Sementara di tahun 2023, kegiatan misi dagang dilaksanakan sebanyak delapan kali dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp2,2 triliun dengan total sebanyak 258 komitmen transaksi.

banner 728x90
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono di dampingi Pj.Walikota Probolinggo Nurkholis , Pj.Bupati Tulungagung Heru Suseno , Kadisperindag Jatim Pak Iwan secara resmi membuka dan memimpin gelaran misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali di Aston Denpasar Hotel & Convention Center, Selasa (25/6/2024).

“Bali ini adalah provinsi yang pertama. Meski begitu, semangat pelaku usahanya sangat tinggi. Dan alhamdulillah baru 4 jam diadakan, transaksinya sudah mencapai Rp330 miliar hingga pukul 11.00 WITA. dan Kita berharap hingga acara selesai, pukul 17.00 WITA, bisa tembus Rp500 miliar,”katanya.

Dalam misi dagang ini, kata Pj. Adhy juga menjadi ajang untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dengan provinsi mitra. Pertemuan antar pengusaha dalam misi dagang selalu berdampak pada kerja sama yang menguntungkan.

“Misi dagang ini menjadi peluang ekonomi baik bagi pelaku usaha Jatim maupun Bali. Khususnya dalam upaya menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi yang akhirnya mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri, khususnya di Jatim dan Bali,” katanya.

Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menambahkan, misi dagang antara Jatim dan Bali sangat strategis. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan kedua provinsi yang mengalami surplus Rp5,46 triliun.

Berdasarkan rilis BPS tahun 2023, tercatat nilai pembelian atau bongkar dari Bali sebesar Rp3,01 triliun. Sedangkan total nilai penjualan atau muat ke Bali sebesar Rp8,47 triliun. Sehingga total neraca perdagangan kedua provinsi adalah sebesar Rp11,48 triliun.

Selama ini, Bali menyuplai beberapa komoditas utama seperti cengkeh, perlengkapan olahraga, buah kelapa, koper dan tas, skrap besi, bawang bombay, daging sapi, ikan beku, labu, joran dan komoditas lainnya.

Sebaliknya, Jatim juga banyak menyuplai komoditas ke Bali seperti komoditas saus, semen, kopi, kendaraan bermotor, sabun, telepon, minyak kelapa, makanan hewan, pasta mentah, beras dan komoditas lainnya ke bali.

“Memang Bali menjadi salah satu dari 16 provinsi yang disuplai bahan makanannya dari Jatim. Provinsi lain ada NTB, NTT dan Maluku. Khusus NTT, permintaan bahan makanannya paling tinggi,” ungkap Adhy.

Sebagai informasi, Pj Gubernur Adhy mengapresiasi pelaksanaan transaksi misi dagang yang dilaksanakan di Aston Denpasar Hotel & Convention Center. Jumlah transaksi misi dagang tercatat meningkat dari Rp 330 miliar pada pukul 11.00 wita menjadi Rp 425 miliar saat penutupan transaksi pukul 17.00 WITA.

”Bali ini adalah provinsi tujuan misi dagang yang pertama pada 2024. Meski begitu, semangat pelaku usahanya sangat tinggi. Dan alhamdulillah misi dagang antara Jatim dan Bali kali ini mencapai Rp 425 miliar atau lebih tepatnya Rp 425.008.730.000,” ujar Pj Gubernur Adhy.

”Ini merupakan catatan rekor transaksi tertinggi selama ini. Sementara sebelumnya transaksi tertinggi mencapai Rp 380 Miliar di Maluku Utara pada 2023,” tambahnya.

Total transaksi Rp 425 miliar tersebut, jumlah transaksi komoditas yang dijual Jatim mencapai Rp 301.199.730.000, dengan komoditas yang dijual yakni pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, serta mesin TTG. Berikutnya ada daging frozen, beras, daging bebek, fashion, daging sapi, fillet dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.

Sementara itu, untuk jumlah transaksi yang dibeli Jatim sebesar Rp 123.809.000.000. di antaranya adalah komoditas kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa.(*/ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.