Monyet Ekor Panjang Nangkring di Atap Auditorium Unej

by -

Jember, Motim-Seekor monyet nagkring di sela-sela tiang atap Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej) Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember. Monyet jenis ekor panjang itu berada di dalam atap gedung, pada ketinggian kurang lebih 30 meter.

Menurut petugas keamanan gedung, monyet jenis ekor panjang itu sudah ada sejak pukul 12.00 WIB. Monyet itu diketahui berada di dalam gedung tersebut, saat petugas keamanan kampus sedang melakukan kegiatan pengecekan ruangan.

banner 728x90

“Kalau kronologi awalnya saya kurang tahu, tiba-tiba ketika tadi kami mau memeriksa gedung auditorium, ada beberapa mahasiswa yang melihat seekor monyet sekitar pukul 12 siang tadi. Kemudian saya lapor ke pimpinan kalau ada monyet itu,” kata Staf Bagian Umum Rumah Tangga Unej Muchammad Faisol saat dikonfirmaai di lokasi, Kamis (21/10/2021) sore.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ke semua ruangan, kata Faisoal, yang dilakukan petugas keamanan kampus. Namun monyet itu sudah nangkring di bagian atap gedung.

“Kami juga sudah memastikan, apakah itu monyet dari lab, atau apa. Tapi sudah kami pastikan bukan dari lab kami. kurang tahu juga darimana. Kemudian kita memanggil petugas yang bisa menangani hal ini,” katanya.

Lanjut Faisol, pihaknya pun menghubungi petugas Damkar Pemkab Jember.

“Tapi karena medannya susah untuk mengevakuasi, pihak damkar tidak mampu menanganinya. Kemudian diteruskan kepada BKSDA untuk mengevakuasi monyet ini,” ucapnya

Proses evakuasi monyet itu dilakukan, pasalnya Sabtu besok (23/10) Gedung Auditorium Unej itu akan dipakai untuk kegiatan Vaksinasi Massal.

Tidak berselang lama, 3 orang petugas dari Resort Konservasi Wilayah (RKW) 16 BKSDA (Bidang Konservasi  Sumber Daya Alam) Wilayah III datang ke Gedung Auditorium Unej.

Petugas bermaksud mengamankan monyet ekor panjang tersebut, karena dinilai meresahkan warga.

“Kami datang atas laporan warga (pihak keamanan Unej), untuk mengamankan monyet jenis ekor panjang itu,” kata Kepala RKW BKSDA Wilayah III Jember Dadik Margiono saat dikonfirmasi terpisah.

Dari hasil observasi yang dilakukan, monyet tersebut diduga milik warga yang lepas dan mencari tempat tinggal baru.

“Mungkin karena enak dikasih makan, akhirnya monyet itu ada di sana (atap gedung Auditorium Unej),” kata Dadik.

Karena sulit menjangkau atap gedung, lanjutnya, cara untuk menangkap monyet itu dengan cara membuka salah satu pintu di sebelah barat gedung.

“Karena tadi kami mengetahui ada bekas kotoran dan air kencing monyet itu. Itu adalah cara monyet menandai wilayahnya. Jadi kami lakukan dengan cara membuka salah satu pintu (sebelah barat), agar monyet itu keluar dulu dari dalam gedung,” jelasnya.

Cara itu dilakukan, kata Dadik, karena posisi monyet berada di atas gedung dan sulit dijangkau, jika akan diamankan dengan cara biasa.

“Lokasi menuju ke atap gedung sempit, susah dijangkau manusia. Jadi memperhitungkan keselamatan, kita pakai cara dibuka pintu itu. Juga nantinya akan dipancing dengan makanan di dekat pintu keluar. Karena monyet itu diduga kebingungan untuk keluar gedung, dan nanti akan keluar sendiri saat merasa kelaparan,” sambungnya.

Lebih lanjut Dadik menjelaskan, dari pengalamannya menangani monyet liar agar tidak meresahkan warga.

“Jika itu monyet liar, jangan diberi makan. Karena nanti monyet itu akan kembali lagi ke tempat orang yang memberi makan. Jadi sulit mengevakuasinya,” kata Dadik.

“Dibantu petugas keamanan kampus, nanti dipantau monyet itu untuk keluar sendiri dari dalam gedung,” imbuhnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.