Jember, Motim-Satlantas Polres Jember menggelar Operasi Lilin Semeru 2020. Berbeda dengan sebelumnya, operasi kali ini fokus sosialisasi pencegahan Covid-19.
Hal itu dilakukan dengan upaya pendekatan persuasif kepada masyarakat, juga sosialisasi tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Pasalnya Jember masuk dalam wilayah Zona Merah.
Terkait kegiatan operasi lilin ini, juga dilakukan dengan pendekatan lewat kegiatan bakti sosial. Pasalnya dampak dari Pandemi Covid-19 ini berpengaruh juga pada persoalan ekonomi masyarakat.
“Dalam operasi lilin kali ini, tidak sampai ada penindakan tegas ataupun juga penilangan, sampai saat ini masih nihil. Karena kita masih berupaya melakukan sosialisasi secara persuasif dalam giat Operasi Lilin Semeru 2020,” ujar Kasat Lantas Polres Jember AKP Jimmy Heryanto H Manurung saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, di sela Kegiatan Baksos di SLB Negeri Jember, Sabtu (26/12).
Sosialisasi yang dilakukan polisi itu, yakni menyampaikan pesan penerapan penerapan 4M.
“Yakni himbauan untuk Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, dan Menghindari Kerumunan,” sebutnya.
Selain itu, Satlantas Polres Jember bersama jajaran samping TNI, Relawan BPBD Jember, dan Satpol PP Pemkab Jember yang tergabung dalam Tim Satgas Penanganan Covid-19.
Juga melakukan kegiatan patroli bersama untuk memberikan himbauan dari bahaya Virus Covid-19. Sekaligus juga kegiatan operasi yustisi di beberapa wilayah.
“Yang dilakukan pertama, dengan memberikan himbauan, untuk tidak boleh hura-hura dalam melaksanakan perayaan Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Kemudian untuk di lokasi-lokasi wisata, lanjut mantan Kasatlantas Polres Madiun ini, tidak melakukan kegiatan perayaan dengan berkerumun atau berkumpul.
“Jadi tempat-tempat wisata, tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang mengundang orang banyak, karena dikhawatirkan menjadi kluster baru yang dikhawatirkan berakibat terjadinya kasus baru Covid-19,” ucapnya.
Jimmy juga menambahkan, terkait sosialisasi Operasi Lilin Semeru 2020, juga diikuti dengan kegiatan bakti sosial. Untuk kemudian mengajak masyarakat dapat saling peduli dengan sesama.
“Apalagi di masa pandemi ini, juga masih ada keluarga atau siapapun warga yang masih membutuhkan. Jadi kita juga melakukan kegiatan sosial berbagi beberapa kali. Seperti pembagian sembako kepada penjaga gereja, dan penjaga palang pintu perlintasan kereta api. Sekarang dilakukan di SLB ini,” katanya.
“Sebagai bentuk apresiasi khusus bagi guru dan orang tuanya, yang rela untuk mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus, yang kami (polisi) juga hadir untuk mengakui keberadaan mereka sebagai bagian dari masyarakat,” sambungnya.