Surabaya Motim – Guna mengoptimalkan pengelolaan Satu Data (Sata) di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (Kominfo Jatim) bersama Narasio menggelar rapat Briefing Proses Bisnis Pengelolaan Sata Jatim, Ruang Argopuro Lt.2, Kantor Diskominfo Jatim, Senin (18/3/2024) .
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan, bahwa banyak data menarik dari OPD di Jawa Timur yang dapat diambil.
“Masing-masing OPD bisa jadi memiliki data-data yang bagus dan menarik, namun belum dibuatkan metadatanya, sehingga belum mendapat rekomendasi dari Badan Pusat Statistik atau BPS. Disayangkan kalau (data tersebut) tidak diambil,” ujarnya.
Co-Founder dan Chief Research Officer Narasio, Farida, mengungkapkan, Narasio siap membantu, mendampingi, dan bekerja sama dengan Diskominfo Jatim untuk menyukseskan Sata Jatim. “Kalaupun ada sesuatu yang dirasa kurang optimal, Narasio akan membantu,” ungkapnya.
Farida menambahkan, pihak Diskominfo Jatim dapat memberikan dukungan penuh terutama hal-hal terkait data-data maupun infrastruktur OPD yang sudah ataupun belum tersusun. “Kita tidak mengubah secara keseluruhan, tapi kita melihat dan mengevaluasi. Kemudian kita bentuk apa yang kurang optimal,” jelas Farida.
“Meskipun SOP dan Proses Bisnis atau Probisnya sudah ada, tapi ternyata tidak jalan, maka akan kita evaluasi dan optimalkan semua. Dalam hal ini, tim Kominfo-lah yang menjadi core knowledge,” sambungnya.
Lebih lanjut, Product Officer Narasio, Dyantika Putry Mahmud mengatakan, proyek kolaborasi ini dapat digunakan untuk membangun probis terkait dengan pengumpulan maupun pengolahan data dalam E-walidata yang akan disetor ke open data. Selain itu, Dyantika menambahkan, proyek ini juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan penilaian Sata maupun open data di Jawa Timur.
“Project ini dapat digunakan untuk membangun atau mengembangkan dari aplikasi berdasarkan arsitektur yang telah direncakanan maupun berdasarkan kondisi yang sudah didapat dari tahapan pengenalan proses bisnisnya,” tambahnya.
Kemudian, untuk menyukseskan proyek ini, Tim Narasio, Jamilatuzzahro, menyarankan untuk membuat kuisioner yang berisi tentang pertanyaan yang meliputi proses, Sumber Daya Manusia, dan Kesiapan, untuk dibagikan kepada OPD-OPD Jawa Timur. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi yang sedang dialami masing-masing OPD.
“Akan kita identifikasi dari kuisioner melalui tiga bagian. Yang pertama adalah proses mengenai inovasi digital terkait proses kerja didalam pemerintah dan membantu pelayanan pemerintah bagi masyarakat menjadi lebih efektif. Kedua, terakit SDM, terciptanya ketrampilan data di lingkungan pemerintahan. Ketiga, mengenai kesiapan, seperti regulasi, strategi, investasi dan respon terhadap trend digital,” sarannya.
Turut hadir dalam rapat, Kepala Bidang (Kabid) Data dan Statistika, Imam Fahamsyah yang berharap, proses pengumpulan data dapat terintegrasi dan terkoneksi, data lebih mudah diakses serta kerahasiaan dapat terjaga. “Harapannya, ya semoga semuanya bisa terintegrasi dan terkoneksi, sehingga data lebih mudah diakses dan kerahasiaan dapat terjaga,” pungkasnya. (*/ady)