Jember, Motim-Status Pandemi Covid-19 secara nasional belum dicabut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember masih terus melakukan langkah antisipasi penyebaran virus asal Tiongkok itu.
Menurut Plt. Kepala Dinkes Jember dr. Lilik Layliah, untuk penanganan kasus pandemi Covid-19, pihaknya terus mendorong pelaksanaan vaksinasi.
Sementara untuk penanganan di rumah sakit, pihaknya menginstruksikan untuk tetap menyiapkan ruangan khusus bagi penanganan pasien Covid-19.
“Karena pandemi ini, secara nasional memang belum diputuskan sudah berakhir. Jadi kita tetap waspada. Juga setiap hari kita laporkan (perkembangan kasus Covid-19),” ujar dokter Lilik saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (27/6/2022).
Ia menegaskan, pihaknya juga masih memantau terkait percepatan vaksinasi, juga terus melakukan sosialisasi penerapan prokes kepada masyarakat Jember.
“Itu masih kami anjurkan, walaupun dari beberapa yang sudah merasa aman gak pakai masker. Tapi kami dari Dinas Kesehatan masih tetap memberikan edukasi kepada masyarakat untuk (tetap) memakai masker,” ungkapnya.
Untuk penanganan di wilayah rumah sakit, kata dokter Lilik, pihaknya juga masih menginstruksikan untuk tetap menyiapkan
Namun demikian, lanjutnya, untuk jumlah tempat tidur yang ada kembali disesuaikan.
“Karena kebutuhan dan juga efektif efisien bisa digeser-geser difungsikan (penanganan pasien) yang lain. Tetapi, persiapan masih tetap ada. Tapi penghuninya Insyaallah tidak ada. Sampai hari ini (kasus Covid-19) yang ada di Kabupaten Jember tidak ada, untuk yang dirawat di Rumah Sakit juga nihil,” ungkapnya.
Lebih lanjut dokter Lilik menyampaikan, terkait adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta. Diakui olehnya juga ada satu orang warga Jember yang ikut terpapar.
“Kemarin ada satu kasus yang terkonfirmasi covid, tapi posisinya di Jakarta. Karena yang semua berKTP Jember, dimanapun berada, dan positif Covid ini masuk ke wilayah (datanya). Sehingga saat ada angka kasus kemarin, posisinya warga Jember itu dirawat di Jakarta,” kata dokter Lilik.
Lanjutnya, sebagai langkah penanganan dan antisipasi. Juga tetap dilakukan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment).
“Langsung kita terapkan 3T, diawali tracing dari data alamat. Ternyata mereka (yang terkonfirmasi positif Covid-19), sudah lama berdomisili di luar wilayah Jember. Sekarang warga Jember yang terkonfirmasi positif itu, menjalani isolasi di sana (Jakarta),” ujarnya.
“Artinya Jember masih aman,” sambungnya.
Terpisah, Dirut RSD dr. Soebandi Jember dr. Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi terkait langkah penanganan kasus Covid-19. Pihaknya mengaku masih menyiapkan ruangan khusus untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ruangan khusus bagi pasien Covid masih ada, dari jumlah TT (tempat tidur) yang ada di rumah sakit. Kami masih menyiapkan 30 persen, atau 95 TT untuk penanganan kasus. Apalagi kami kan juga rumah sakit rujukan,” kata dokter Hendro.
Kemudian untuk kasus covid-19 yang ditangani di rumah sakit dr. Soebandi Jember, kata dokter Hendro, saat ini masih nihil.
“Alhamdulillah kasusnya tidak ada saat ini, kami hanya menangani kasus penyakit biasa. Semisal ada yang menunjukkan gejala Covid, langsung kita lakukan PCR Test, tapi hasilnya negatif semua. Jadi masih nihil untuk kasus Covid di rumah sakit kami,” tandasnya. (*)