Pasien Terindikasi COVID-19 Melonjak, RSD dr Soebandi Penuh

by -

Jember, Motim-Terjadi lonjakan pasien probable (terindikasi) COVID-19 di RSD dr.Soebandi Jember. Akibatnya, ruang perawatan di rumah sakit itu penuh. Pasien bahkan harus menjalani perawatan di tenda darurat yang berada di halaman rumah sakit.

“Kondisi banyak pasien yang masuk ke rumah sakit ini, terjadi sejak Sabtu (4/7) kemarin. Fluktuatif jumlahnya. Kisaran 5 – 10 orang pasien,” kata Kepala IGD RSD dr. Soebandi Jember, dr. Wahib Wahyu, Minggu (5/7/2021).

banner 728x90

Kondisi ini, kata dia, terus meningkat. Bahkan sempat terjadi ada 10 pasien masuk dalan kurun waktu 2 jam.

“Untuk hari ini dari pukul 4 sampai 6 sore, ada 10 pasien yang datang,” katanya.

Pasien itu datang dalam jeda waktu hampir bersamaan. Sehingga langsung memenuhi ruang IGD. Sebanyak 6 pasien kemudian ditempatkan di tenda darurat. Sedangkan 4 pasien ditempatkan di depan ruang IGD.

Menurut Wahib, kondisi pasien yang datang tersebut harus menjalani observasi dan swab test. Ini untuk memastikan apakah mereka positif COVID-19 atau tidak.

“Dilakukan observasi awal 30-60 menit itu kalau keluarganya (pasien) kooperatif, dan menunggu hasil swab tes yang dilakukan. Yang nantinya jika positif dari hasil swab test akan dilanjutkan dengan PCR tes. Tapi biasanya 80 – 90 persen positif COVID-19,” jelasnya.

Sementara kondisi kamar khusus perawatan pasien isolasi mandiri di RSD dr. Soebandi Jember, menurut Wahib saat ini sudah dipenuhi 100 lebih pasien. Oleh karena itu, pihak rumah sakit menambah ruangan lagi.

“Ini masih kami siapkan satu ruangan lagi, dengan kapasitas kurang lebih 14 orang,” katanya.

Jadi, ketika pasien yang baru datang dinyatakan positif, bisa langsung menempati ruangan tersebut.

“Yang nanti setelah observasi awal dilakukan dan hasilnya positif, pasien tersebut langsung menjalani perawatan di kamar isolasi baru yang sudah kami sediakan,” katanya.

“Total hingga saat ini sudah ada kurang lebih 113 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD dr. Soebandi. Kondisi ini bisa dikatakan sudah penuh. Makanya itu kami berupaya menyiapkan ruangan kosong (tambahan) untuk isolasi mandiri,” sambungnya.

Wahib menambahkan, jika nanti sudah tidak ada ruangan perawatan lagi dan pasien di dalam tenda darurat juga penuh, akan disiapkan lahan kosong yang dipakai untuk parkir mobil ambulans dengan berjajar rapi. Nantinya, pasien akan dirawat di dalam mobil ambulans itu.

“Naudzubillaminzalik jangan sampai terjadi. Tapi skenario terburuk, mobil ambulans yang diparkir rapi itu, untuk merawat pasien positif COVID-19. Jika ruangan perawatan memang sudah penuh. Tapi jangan sampai terjadi,” pungkasnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.