Jember, Motim-Sebanyak 200 bungkus nasi makan siang dibagikan gratis bagi tukang parkir, pengemudi ojek online (ojol) sopir, dan penumpang angkutan kota di sekitar Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Jember, Minggu (8/8/2021) siang. Pembagian bungkus makanan itu, dilakukan sebuah perusahaan swasta penjual ponsel di Jember.
Kegiatan itu menurut Store Leader Group Erafone Jember, Jatim 1, Ahmad Khoiron Anam. Sebagai bentuk kepedulian sesama, khususnya warga Jember yang terdampak dari penerapan PPKM Darurat.
“Kami membagikan kurang lebih 200 bungkus nasi makan siang ini dalam konsep Warung Gratis. Yang kami tujukan bagi masyarakat yang terdampak pandemi saat ini,” kata Anam saat dikonfirmasi disela membagikan nasi bungkus.
Saat kondisi pandemi ini, kata Anam, masyarakat dirasa sulit untuk mencari penghasilan.
“Setidaknya (dengan membagikan bungkus nasi gratis) bisa membantu warga,” katanya.
Sengaja pembagian dilakukan saat jam makan siang. Karena dampak pandemi tidak hanya kesulitan untuk makan saat pagi atau malam hari.
“Sehingga kita bagikan makanan siang siap saji dengan konsep warung gratis. Karena menurut kami kondisi saat ini sulit makan. Target kami ojol, sopir angkot lin (angkutan kota khas Jember), termasuk pengendara lainnya,” ucap Anam.
Lebih jauh Anam mengatakan, saat kondisi pandemi dan penerapan PPKM Darurat. Untuk penjualan ponsel bagi pihaknya juga memberikan dampak.
“Kondisi saat ini (bagi penjualan Ponsel) cukup berdampak, bahkan menurun drastis. Hampir setengah atau 50 persen dari Kondisi normal. Terlebih lagi di kondisi PPKM Darurat ini,” katanya.
Namun, kata Anam, pihaknya mengaku masih beruntung. Meskipun terdampak tidak membuat kesulitan dalam menjual produk aksesoris atau ponsel.
Pasalnya, kata Anam, ponsel masih dibutuhkan masyarakat, juga adanya penjualan dengan sistem kredit.
“Namun demikian, kita akui untuk kredit HP juga diakui kesulitan oleh masyarakat. Karena susah untuk membayar cicilan. Sehingga kita juga jemput bola dengan menjualnya (ponsel itu) dengan membuka gerai di pinggiran jalan,” imbuhnya.
Terpisah salah seorang tukang parkir di Jalan Gajah Mada Hariyanto mengatakan, dampak pandemi ditambah penerapan PPKM darurat. Menambah persoalannya, terlebih soal untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya sebagai juru parkir.
“Dampak pandemi dan PPKM ini menambah persoalan untuk mendapatkan penghasilan. Alhamdulillah adanya bantuan nasi bungkus untuk makan siang ini,” kata Hariyanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Penurunan penghasilan dirasakan cukup berat. “Lumayan drastis, biasanya bisa minimal 20 mobil sehari, sekarang hanya dua kadang 3 mobil. Motor sama sekali tidak ada. Ya semoga pandemi ini berakhir. Sulit untuk cari uang,” ujarnya.