Pemimpin Milenial Harapan Sebuah Perubahan

by -

Peduli Warisan Budaya

Pencak silat dikenal sebagai khasanah budaya tradisi yang multi-aspek, meliputi aspek seni budaya, beladiri, olahraga, dan mental spiritual. Inilah yang membedakan dan menjadi kelebihan Pencak Silat dari seni beladiri populer lainnya. Terlebih lagi pencak silat memiliki berbagai aliran dengan keunikannya masing-masing.

banner 728x90

Ifan Ariadna, Calon Wakil Bupati Jember yang berpasangan dengan Abdus Salam yang mendapatkan nomor urut 3, lusa  kemarin diundang perguruan Pencak Silat ABABIL di Desa/ Kecamatan Mayang. Di sini Ifan banyak mengupas persoalan yang terjadi di salah satu warisan budaya ini.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan pencak silat di Indonesia? Mengapa bela diri tradisional Nusantara ini tidak terlalu diminati oleh generasi muda Indonesia?

“Ada dua hal yang penting untuk menjadi perhatian dalam memajukan dan melestarikan pencak silat terutama untuk menumbuhkan minat generasi muda Indonesia dalam mempelajari pencak silat,” ungkap Ifan.

Baginya hal yang pertama adalah bagaimana pencak silat itu bisa dikolaborasikan dengan pertunjukan seni lainnya yang dikemas secara profesional dan modern sesuai dengan perkembangan zaman.

“Inti pencak silatnya tetap, gerakannya tetap. Namun kita kolaborasikan dengan kesenian yang lain seperti musik, tari, teatrikal dan lain-lain,” ungkap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Menurutnya, kolaborasi seni itu penting karena sejatinya bela diri pencak silat adalah bela diri yang menggabungkan sejumlah unsur terutama unsur seni dan budaya.

“Pencak silat itu bela diri yang menggabungkan empat unsur sekaligus, mental spritual, beladiri,  olahraga, dan  seni budaya. Nah diseni budaya ini kita bisa mengemasnya dengan lebih profesional dan modern agar generasi muda tertarik,” ungkapnya lagi.

Di samping itu, dalam memajukan dan melestarikan pencak silat agar banyak diminati generasi muda, kekompakan dan koordinasi yang baik antara seluruh pihak yang berkaitan langsung dengan pencak silat harus dapat terjalin terutama ialah peran kepala daerah.

“Semua pihak harus mau bersatu, kompak dan berkordinasi dengan baik mulai dari pemerintah pusat, daerah, kementerian terkait, wadah organisasi silat, para guru silat, pengurus padepokan silat, pesilat dan juga masyarakat peduli dan pecinta silat,” katanya.

Bagi Ifan, kalau keseluruhan pihak tersebut mau kompak dan juga berkolaborasi dengan baik niscaya pencak silat akan maju, berkembang dan digemari generasi muda Indonesia.

“Kalau sudah bersatu dan terkodinir dengan baik, pasti enak. Jangan terpisah-pisah. Kalau bersatu kan tinggal fokus ke satu tujuan, yuk kita majukan pencak silat, yuk kita sama-sama bangun seni bela diri warisan nenek moyang kita ini,” ungkapnya.       Ifan berjanji, jika dirinya terpilih nanti, salah satu programnya ialah bagaimana bagaimana masyarakat peduli dengan warisan budaya, salah satunya pencak silat. “Warisan budaya harus tetap kita jaga bersama. Bagaiamana maju dan dikenal masyarakat luas, terutama di Kabupaten Jember,” tutur pasangan Cabup Cawabup yang memiliki jargon membangun Jember Juara ini. (ami/*)

 

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.