Pemprov Jatim Siapkan Rp 900 Juta Bantuan Dana Bergulir Bagi UMKM Pangan

by -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika meninjau Stand UMKM.

Surabaya, Motim-Gubernur Khofifah secara simbolis menyerahkan bantuan modal dana bergulir masing-masing Rp 30 juta kepada tiga UMKM industri makanan di Jawa Timur.

“Baru 30 UMKM yang terverifikasi untuk mendapat pinjaman dengan bunga 3%. Tapi yang lainnya saya harap bisa segera menyusul,” kata Khofifah.

banner 728x90

Khofifah menuturkan, Pemprov Jatim sendiri telah menyiapkan total dana sebesar Rp 900 juta, yang rencananya akan dibagikan ke 30 UMKM di seluruh Jatim.

Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian akan melakukan seleksi menyeluruh, untuk kemudian ditentukan 30 UMKM yang berhak menerima bantuan modal sebesar Rp 30 juta. Tetapi skema lain yang disiapkan untuk mendorong permodalan UMKM sekitar Rp 290 Miliar.

“Kita berharap UMKM Jatim bisa cepat bangkit, karena kontribusinya ke PDRB sampai 54%,” ungkapnya optimis.

Tiga UMKM yang berkesempatan menerima langsung adalah UMKM UD Artha Jaya dari Kabupaten Kediri, UMKM Djeng Dewi dari Kabupaten Ngawi, dan UMKM Sumerkar Pratiwi dari Kabupaten Tuban.

Ketiganya hadir dengan berbagai variasi produk olahan pangan non beras utamanya umbi-umbian yang diolah menjadi tepung, kue basah, kue kering hingga keripik. Menyesuaikan program Diversifikasi Pangan, UMKM pangan ini hadir dengan berbagai inovasi produk yang diharapkan bisa diterima masyarakat sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.

Sementara itu, Gerakan Diversifikasi Pangan ini merupakan merupakan implementasi dari Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

Fakta menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia (97%) mengkonsumsi sumber karbohidrat dari beras. Konsumsi beras masyarakat Indonesia rata-rata 114,6 kg/tahun/kapita, atau 314 g per kapita per hari. Tingginya konsumsi beras dan jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya menyebabkan penyediaan beras semakin berat pada setiap tahunnya.

Diharapkan, melalui pengembangan Diversifikasi Pangan Pokok Lokal pengembangan pangan pokok sumber karbohidrat dengan berbagai bentuk olahannya yang dapat disandingkan dengan beras/nasi, yang berbahan baku sumber pangan lokal.

Serta dapat membangun kesadaran masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi pangan pokok asalnya melalui penyediaan bahan pangan pokok selain beras serta sosialisasi dan promosi diversifikasi pangan. (ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.