Jember, Motim – Salah satu peneliti yang sekaligus guru besar di Fakultas Pertanian Universitas Jember, Profesor Tri Agus Siswoyo mengembangkan biji melinjo sebagai suplemen atihipertensi, kanker hingga mencegah covid-19. Karyanya ini merupakan hasil dari penelitiannya yang dilakukan sejak tahun 2002 hingga sekarang.
Menurut Agus, selama ini masyarakat memandang mengkonsumsi melinjo secara berlebih dapat menyebabkan asam urat urat naik. Namun ternyata setelah diteliti biji melinjo mengandung protein dan non protein yang berpotensi sebagai suplemen yang manfaatnya luar biasa.
Dari penelitianny,a Agus membuktikan bahwa melinjo yang merupakan tanaman purba yang mampu bertahan hingga saat ini memiliki kandungan zat antihipertensi, antioksidan, antiperadangan, antikanker yang berguna bagi tubuh manusia. Bahkan kandungan dalam melinjo tersebut punya potensi sebagai suplemen untuk mencegah Covid-19 yang menyerang pernapasan manusia.
Saat ini lanjut Agus, dirinya mengembangkan melinjo sebagai suplemen terhadap tanaman padi, mengingat padi merupakan sumber makanan pokok di Indonesia. Agus berharap padi yang mengandung antihipertensi atau yang kemudian disebut nutraceutical ini bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara umum. Namun demikian, karena ini merupakan hasil rekayasa genetika, tantunya harus melewati sekian banyak prosedur pengawasan agar benar-benar terjamin keamanannya.
Lebih jauh Agus menjelaskan, sebenarnya masyarakat bisa mengambil manfaat secara mandiri dari biji melinjo, yakni dengan cara biji meilinjo diubah menjadi tepung dan kemudian ditambahkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kue dan makanan. Atau bisa dengan cara buah melinjo dan daunnya dijadikan minuman seperti kopi atau teh.(sal)
