Jember, Motim – Pria berinisial HR (55), pengusaha rumah makan yang cukup terkenal di kota Jember menggandeng wanita idaman lain (WIL) berinisial RO (40), masuk hotel kelas melati di pinggiran kota Jember, Sabtu (10/6).
RO saat ini masih berstatus istri orang. Bahkan suami RO merupakan karyawan di rumah makan yang dikelola HR.
HR dan RO diketahui datang ke hotel dengan menggunakan Kijang Innova nopol P 1976 HN sekira pukul 10.45 WIB. HR duduk di bagian kemudi sedangkan RO duduk di bangku baris kedua.
Hampir satu jam keduanya berada di hotel dan baru keluar dari hotel menggunakan mobil yang sama sekira pukul 11.35 WIB. Lantas dengan mobil tersebut HR mengantarkan dan menurunkan RO di pinggir jalan dekat rumahnya, yaitu di Jalan Merpati, Lingkungan Rambaan Kelurahan Patrang.
Usai mengantar RO, HR lantas pulang ke rumahnya di Jalan Kertabumi Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates.
Dari pernikahan dengan istrinya, HR telah dikaruniai dua anak. Sedangkan tempat usaha rumah makan yang dikelola HR, berada di Jalan Kertanegara, tidak jauh dari rumahnya.
RO ketika dikonfirmasi Motim di rumahnya pada Selasa (13/6) berdalih hanya sekedar numpang mobil HR untuk diantar menjenguk anaknya yang berada di Lapas Jember.
“Ngantar Waktu ke Lapas itu,” jawab RO beralibi.
Namun ketika Motim menunjukkan bukti-bukti jika pada hari itu RO dengan HR justru masuk hotel bukannya ke Lapas seperti yang diterangkan RO sebelumnya, RO kembali beralibi jika ke hotel untuk menemui teman HR.
“Dia kan mau beli CCTV. Saya cuma ikut, saya nggak tahu ke sana ada kepentingan apa,” ujar RO berupaya meyakinkan Motim.
Kepada Motim, RO juga memberikan keterangan yang berubah-ubah. Jika pada awalnya mengaku tidak turun dari mobil, namun tidak berselang lama mengaku masuk kamar dengan HR.
“Iya… (masuk kamar), tapi nggak ngapa-ngapain. Iya saya turun (dari mobil),” jawab RO kebingungan.
Namun RO menyadari jika apa yang dilakukannya bersama dengan HR di hotel adalah perbuatan yang salah dan meminta Motim untuk segera menemui HR.
“Iya…. merasa bersalah, sudah sampeyan ke sana saja ke Pak HR (sebut nama terang, red),” pinta RO kepada Motim.
Berbeda dengan RO, HR lebih bersikap terbuka ketika dikonfirmasi Motim di tempat usahanya. Bahkan seakan sudah tahu dengan maksud dan tujuan Motim, HR mengajak Motim untuk ngobrol di rumahnya.
“Iya kemarin (masuk hotel). Kita to the point aja bagaimana baiknya,” ujar HR sembari melirihkan suaranya.
Kepada Motim, HR mengaku jarang sekali masuk hotel dengan RO dalam kurun waktu satu tahun sejak menjalin hubungan. Dan karena hal tersebut HR juga sering membantu kebutuhan keluarga RO dari segi materi.
“Saya ini kan sudah terakhir, karena kondisi fisik saya sudah ndak memungkinkan arahnya ke sana, sedangkan dia butuh duit dia memaksa terus,” aku HR dengan mimik muka serius.
HR yang sadar dengan kesalahannya berjanji akan mengakhiri hubungannya dengan RO.
“Langsung saya blokir, saya buang nomor-nomornya biar nggak ada hubungan lagi. Sumpah demi Allah nggak akan berhubungan lagi,” tandas HR meyakinkan Motim. (tim)