Jember, Motim-Seorang ibu rumah tangga bernama Ikko Rizkyta Melani (26) warga Lingkungan Kampung Tengah RW 16 RT 03, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, harus berjuang melawan tumor ganas di kepalanya saat Pandemi Covid-19. Perempuan yang akrab dipanggil Ikko ini, hidup dalam kondisi keluarga kurang mampu.
Untuk melawan sakit yang dideritanya, beruntung mendapat bantuan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah. Sehingga bisa menjalani pengobatan dengan menjalani operasi dua kali.
Saat ditemui di tempat tinggalnya. Meskipun berada di wilayah tengah Kota Jember. Rumah Ikko berada di dalam gang sempit, dengan jalan setapak selebar satu meter.
Ukuran bangunan rumahnya kurang lebih 2 x 3 meter. Tak layak jika disebut rumah, tapi pantas disebut ruangan kamar tidur.
Di dalam rumah itu Ikko tinggal dengan bapaknya (50) yang bekerja sebagai tukang parkir liar dan adiknya yang berumur 23 tahun, yang berprofesi pekerja serabutan.
Suami Ikko seorang pengangguran, dia merawat anak perempuan semata wayangnya yang berumur kurang lebih 5 tahun. Suaminya tinggal di rumah ibunya. Karena tidak mungkin hidup seatap di rumah iko yang hanya seluas ruangan kamar tidur itu.
Ditanya bagaimana kondisinya, Ikko mengaku nyeri sakit di kepalanya. Kepala sebelah kiri ada bekas operasi yang mengeluarkan nanah dan dirasakan sakit olehnya. Ikko harusnya menjalani operasi ketiga kalinya.
“Awal terasa sakit itu sekitar Desember 2020 dulu, awalnya pusing-pusing dan sembuh. Karena saya kira sakit kepala biasa. Obatnya pun minum obat sakit kepala,” kata Ikko saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di rumahnya, Rabu (7/7/2021).
Namun sekitar Awal Bulan Januari 2021 kemarin, katanya, selain sakit kepala masih dirasakan. Tiba-tiba Ikko mengaku lupa akan sesuatu hal jika ingin diucapkan.
“Saat saya bilang bakso, saya tiba-tiba lupa namanya apa. Tapi bayangan saya ada. Tapi mau mengucapkan susah. Terus sekarang saya sakit apa juga lupa,” katanya dengan nada bicara terbata-bata.
Karena kondisi sakit yang diderita Ikko juga membuatnya sulit berbicara cepat layaknya orang normal.
Terpisah menurut RW 16 Suyitno, Ikko sudah menjalani operasi di kepalanya dua kali di RSD dr. Soebandi Jember. Katanya, Ikko terbantu dengan adanya KIS dari pemerintah.
Namun meskipun sudah menjalani operasi dua kali. Ikko masih harus menjalani operasi lagi yang ketiga di Surabaya. Karena kata Suyitno, disana Ikko akan mendapat perawatan tuntas tentang sakit yang dideritanya.
“Keluarganya bu Ikko memang masuk kategori kurang mampu, bapaknya yang seorang tukang parkir liar, ditambah adiknya kerja serabutan, suaminya pengangguran, dan anaknta masih kecil. Kasihan memang. Tapi kita warga berusaha membantu beliau ini,” kata Suyitno.
Menurut Suyitno, untuk pengobatan yang dilakukan awal. Sudah dibantu lewat KIS. Sehingga sudah menjalani operasi pertama dan kedua di RSD dr. Soebandi.
“Pertama operasinya sekitar Bulan Februari 2021 kemarin. Awalnya waktu itu periksa dan dirawat di rumah sakit. Karena sakit kepalanya dirasakan parah. Kemudian operasi. Selanjutnya operasi kedua sekitar bulan Juni kemarin,” jelasnya.
Namun karena keterbatasan alat medis, katanya, Ikko harus menjalani operasi lanjutan dan terapi tumor ganas kepalanya di Surabaya.
“Untuk penanganan harus di surabaya, dirujuk ke RSD dr. Soetomo atau RSAL dr. Ramelan. Karena di sana memiliki peralatan lengkap untuk membunuh akar tumor penyebab membesarnya (tumor ganas) di kepala Mbk Ikko, yang nanti dimungkinkan operasi ketiga. Katanya sih gitu,” ulasnya.
Namun karena keterbatasan biaya untuk keluarga yang menyertai selama perawatan, dan biaya hidup di Surabaya saat dirawat. Kata Suyitno, keluarga kebingungan.
“Ditambah sekarang kondisi Pandemi Covid-19. Sehingga diharapkan, ada bantuan donatur untuk di sana. Kami bersama warga berharap ada bantuan,” katanya.
“Kalau riwayat mungkin ya, dulu sekitar 5 tahun lalu, ibu Ikko meninggal juga karena kanker Payudara,” sambungnya.