Lumajang, Motim – Sekertaris KUD Tani Makmur Senduro, Subari menjelaskan, terdapat 970 peternak binaan yang tersebar di 3 desa dengan total sapi 4.700 ekor. Dalam sehari total ada 42 ton sapi yang dihasilkan.
Agar memantapkan dan memberikan tambahan wawasan kepada para peternak, pihaknya terusmelakukan pembinaan kepada para anggota peternak sapi perah binaan KUD, yakni dengan melakukan penyuluhan yang rutin dilakukan setiap 10 hari sekali dan 1 bulan sekali.
“Selain penyuluhan, kami juga melakukan program pengembangan yang ada, khususnya untuk kebutuhan sapi perah di antaranya Program Air Minum Ternak Otomatis, Program Kandang Umbaran, Program Hijauan Makanan Ternak (HMT) atau pemanfaatan penghijauan berkualitas dan Program Biogas,” ujarnya
Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Anang Achmad Syaifuddin yang telah berkunjung ke sana menerangkan, bahwa peternak sapi perah di wilayah Senduro lebih terorganisir dengan adanya KUD. Hasil 42 ton susu sapi itu, 33 ton diantaranya disetorkan ke salahatu perusahaan susu di Indonesia.
“Ini sangat luar biasa dan tadi saya mendengar dari Sekertaris KUD, bahwasannya KUD Tani Makmur Senduro termasuk 5 besar penyuplai di PT. Nestle,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa di masa pandemi Covid-19, produksi susu di wilayah Senduro tidak mengalami penurunan, bahkan mengalami peningkatan, sebab kebutuhan susu sapi terus dibutuhkan oleh masyarakat karena dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh.
“Ternyata di masa pandemi, polulasi sapi perah semakin bertambah artinya terdapat peningkatan di sisi produksi susu sapinya,” ungkapnya. (fit)