Surabaya Motim – Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono memimpin Apel Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di Lapangan Prapat Kurung Surabaya, Senin (13/1/2025). Bulan K3 Nasional yang kali ini berlangsung selama 12 Januari hingga 12 Februari 2025 tersebut, mengangkat tema ‘Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajeman K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktifitas’
Apel diikuti oleh 850 orang peserta, yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Kadisnakertrans Jatim) Sigit Priyanto.
Pada momen itu, Pj. Gubernur Adhy juga menyerahkan penghargaan kepada bupati/wali kota dan perusahaan di Jatim yang mendukung program K3 di Jawa Timur dan menyerahkan santunan jaminan kecelakaan kerja, meninggal dunia BPJS Ketenaga Kerjaan. Selain itu juga ada penampilan simulasi dari Disnakertrans Jatim terkait bekerja di ketinggian dan penyelamatan di ketinggian.
Saat ditemui usai memimpin apel peringatan Bulan K3 Nasional, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan, bahwa setiap perusahaan harus bisa menerapkan K3 karena menekan angka kecelakaan kerja itu penting sekali dalam rangka untuk menjaga kinerja dari perusahaan tersebut.
“Dan ujung-ujungnya kalau mereka sudah aman, nyaman, sehat, maka pasti produktivitasnya tinggi. Jadi kali ini, fokus kita adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya untuk melakukan K3 dengan kontinu atau berkelanjutan,” jelas Adhy.
Walaupun periode Bulan K3 hanya dalam satu bulan, tetapi Adhy berharap bahwa penerapan K3 ini tidak hanya satu bulan ini saja. “Tetapi seterusnya secara rutin dilakukan kesiapan, kesiapsiagaan, antisipasi, dan simulasi harus tetap dilaksanakan oleh seluruh stakeholder yang mempekerjakan pekerja di Jawa Timur,” harap Adhy.
Adhy menilai, peringatan Bulan K3 ini memiliki pengaruh bagi ekonomi daerah di Jawa Timur. Karena prestasi yang semakin besar, sehingga investor masuk ke Jawa Timur juga cukup besar, dan terus meningkat.
“Tentu salah satunya faktor pertama memang persoalan perizinan. Lalu, yang kedua persoalan kenyamanan perusahaan. Dan terakhir, investasi menghasilkan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Apabila tenaga kerja sudah kondusif, aman, dan sehat, menurut Adhy, hal dapat ini membuat kesejahteraan bagi semuanya yang semakin bagus.
“Pelaksanaan Bulan K3 Nasional di Jawa TImur menunjukkan bahwa K3 adalah tanggung jawab bersama semua pihak.Hari ini Jawa Timur telah menunjukkan kesiapsiagaan, antisipasi, simulasi dan penanganan K3 untuk Jawa Timur yang maju berkelanjutan, BerAKHLAK dan mendunia,” kata Adhy.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mengatakan, Provinsi Jawa Timur telah mendapat penghargaan K3 yang semakin meningkat, dan kasus kecelakaan kerja diusahakan supaya jumlahnya menurun, guna kesehatan para pegawai agar selalu dipertahankan untuk menunjang produktifitas.
“Tren kasus K3 diusahakan semakin turun, karena angka kecelakaan yang tren ini yang adalah kecelakaan lalu lintas. Kalau di tempat kerja saya yakin, disana sudah ada Panitia Pembiayaan Keselamatan dan Kehidupan Kerja, sudah ada pembinaan dari Pak Pj. Gubernur, kita aktif melakukan supervisi yang ada di tempat kerja,” pungkasnya.(*/ady)