Jember, Motim-Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember sampai saat ini kekurangan alat donor plasma konvalesen. Hal itu dikarenakan banyaknya jumlah pendonor yang ingin menyumbangkan plasma darahnya.
Hal ini disampaikan Kepala PMI Jember Zaenal Marzuki saat dikonfirmasi usai Rapat di DPRD Jember, Senin (16/08/2021).
“Saat ini kita punya satu alat Apherisis dan ini sangat kurang untuk melayani masyarakat yang mendaftar,” kata Zaenal.
Ia menjelaskan, satu alat apherisis tersebut hanya mampu melayani sebanyak 8 orang dalam satu hari. Padahal, para pendonor cukup banyak sekitar 36 orang yang harus menunggu antrean.
“Ada sekitar 36 yang mendaftarkan diri, tetapi masih akan menunggu antrean satu sampai 2 hari lebih bagi yang mendonorkan karena kita keterbatasan alat,” imbuhnya.
Untuk masyarakat yang membutuhkan donor plasma konvalesen Zaenal menjelaskan, ada sekitar 237 sampai data kemarin dan kemungkinan sudah berkurang.
“Total yang dibutuhkan hasil donornya sekitar 237 dan ini sudah berkurang, untuk total yang sudah terlayani ada sekitar 460 lebih,” tuturnya.
Dengan kondisi keterbatasan alat ini, PMI Jember harus membuat jadwal kepada pendonor. Apalagi PMI Jember sebagai daerah penyangga untuk wilayah Probolinggo hingga Banyuwangi.
“Kita ini penyangga untuk wilayah Probolinggo hingga Banyuwangi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, alat yang dimiliki saat ini dibeli dengan mandiri dan dibayar dengan sistem kredit selama satu tahun. Maka pihaknya berharap bisa ditambah alat tersebut.
“Ini dibeli kredit dan mandiri, kita sudah DP 30 persen dan sisanya dibayar selama satu tahun dengan total harga 457 juta per satu alat,” tutupnya. (sp)