Pria Lemas di Ponpes Dijemput Ambulans

by -

Jember, Motim-Seorang pria tua yang tidak memiliki kartu identitas dijemput mobil ambulans di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Ashshiddiqi Putra (Ashtra) Lingkungan Telengsari, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Rabu pagi (31/3/2021).

Pria tua yang diperkirakan berumur 60 tahun itu ditemukan lemas lunglai di dalam kamar tidurnya di lingkungan pondok pesantren. Karena diduga sakit dan sempat selama beberapa jam diduga pingsan di dalam kamar mandi.

banner 728x90

Diketahui Ponpes Ashtra itu adalah pondok pesantren yang dikelola oleh keluarga dari Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun). Terkait adanya pria tua yang sakit dan sampai harus dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans dibenarkan oleh Gus Firjaun.

Kata Gus Firjaun, pria tua itu bernama Agus Hariono.

“Dari pengurus pondok yang saya tanyai informasinya. Benar kalau Agus itu sakit, sehingga harus sampai dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sakitnya apa saat itu masih dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” kata Gus Firjaun saat dikonfirmasi lewat ponselnya, Rabu (31/3/2021) petang.

Gus Firjaun menjelaskan, Agus Hariono bukanlah salah seorang santri pondok ataupun pengurus pondok.

“Pak Agus itu dulunya awal datang ke pondok sambil bawa pisau dan mengancam warga. Dia orang dengan kelainan jiwa. Tapi karena kasihan, dan berusaha kita tenangkan. Alhamdulillah ada perubahan sampai sekarang,” jelasnya.

Agus diketahui Gus Firjaun, datang ke Ponpes Asthra dengan kondisi memiliki kelainan jiwa. Tepatnya kapan pria tua itu datang ke pondok, Gus Firjaun hanya mengatakan sudah lama.

“Saat kita tampung, Agus ini suka ngamuk. Tapi tidurnya suka di masjid (Komplek Ponpes Ashtra). Kita biarkan, kemudian pelan-pelan mau salat. Kita ajak salat. Alhamdulillah semakin lama semakin baik perkembangannya. Sering saya sapa, Gus pun maem? Dijawab sudah atau belum. Kalau belum kita kasih makan. Untuk makannya ya ikut bersama kita ini di pondok,” ungkap Gus Firjaun.

Setelah sedikit bisa diajak komunikasi, Gus Firjaun pun merawat Agus dan diizinkan untuk tidur di salah satu kamar santri.

“Tapi memang kalau ditanya sesuatu tidak banyak omong, banyak diamnya. Apalagi kita tanya alamatnya dimana dan siapa keluarganya tidak mau jawab. Tetapi ada orang yang mengaku keluarganya, itu selalu datang ke pondok, memberi makan dan menjenguk Pak Agus itu,” ujarnya.

Karena umurnya yang semakin tua, kata Gus Firjaun, terjadi kejadian Agus diam lama di dalam kamar mandi.

“Nah subuh itu santri bilang, kalau Pak Agus katanya ada di dalam kamar mandi dari jam 2 sampai pukul 5 pagi (bada’ Subuh). Apa pingsan? Santri bilang tidak tahu, terus keluar kamar mandi sudah ndeprok (duduk lemas) di depan kamar mandi,” ujarnya.

“Kemudian dibantu santri untuk istirahat di kamarnya. Tapi karena kondisinya yang semakin lemas, dipanggilkan (mobil) ambulans, kemudian dibawa ke rumah sakit dan dapat perawatan,” ucapnya.

Terkait identitas atau alamat jelas dari Agus Hariyono, santri Ponpes Ashtra berusaha menghubungi keluarga yang sering mengantar makanan bagi Pak Agus. Yang juga sering menjenguk Pak Agus di Pondok.

“Kemudian katanya, punya keluarga di Desa Jubung. Kakak atau saudaranya apa gitu. Alhamdulillah kemudian dibantu untuk mengabarkan dan menjenguk Agus di rumah sakit,” lanjut Gus Firjaun.

Terkait alasan Gus Firjaun mau untuk merawat Agus tersebut. “Karena kasihan, apalagi keluarganya sudah tidak mau mengurus. Ya mungkin karena tidak mampu secara ekonomi. Tapi tidak apa-apa kita bantu,” katanya.

“Untuk yang bantu menghubungkan ke keluarga di Desa Jubung, dibantu Mas Bhisma (Kades Jubung), juga dari anggota PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Dinas Sosial Jember Mas Irwansyah, dan Dirut RSD dr. Soebandi Patrang dokter Hendro Soelistijono,” tuturnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.