Produk Tembus Pasar Luar Pulau, Pengrajin Gitar Kesulitan Modal

by -

Jember, Motim

Sugeng, pria berumur hampir 50 tahun berasal dari Desa Rejoagung Kecamatan Semboro, yang berprofesi sebagai pengrajin gitar mengaku kesulitan modal.

banner 728x90

Pria yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia kerajinan Gitar Elektrik maupun gitar akustik tersebut mengaku kesulitan modal, padahal untuk pesanan sendiri dirinya mengaku sangat banyak, mulai dari pulau Jawa hingga kepulauan se Indonesia pernah ia kirim.

Sugeng mengaku, untuk gitar elektrik sendiri ia bandrol dengan harga kisaran 7 juta rupiah, dan itu sudah gitar berkelas dan jika ditempat lain atau galeri bisa dijual hingga puluhan juta.

Dirinya mengaku dan memberi kemudahan bagi pemesan, yaitu salah satunya bentuk model atau alat yang ia ingin masukan kedalam gitar yang ia buat, jadi pemesan tidak terlalu rogoh kocek dalam untuk mendapatkan gitar kualitas dunia dengan harga terjangkau.

Ditanya berapa waktu yang digunakan hingga gitar siap digunakan dan juga jenis kayu yang ingin dipesan, Sugeng mengaku jika untuk proses sangat cepat.

“Proses 2 Minggu selesai mas, untuk satu gitar special, untuk kayu sendiri saya tergantung pesanan minta kayu apa, biasanya kalau saya pakai itu kayu Maple dan mahoni, karena selain bagus dan itu tahan dipakai hingga puluhan tahun, selain itu saya jamin kualitas dan garansi 2 tahun,” kata Sugeng pria kelahiran asli kecamatan Semboro tersebut saat ditemui, Sabtu,(11/2/2023).

Selain Gitar Elektrik Sugeng juga menjual gitar akustik yang tidak kalah bagus dengan harga persahabatan yaitu antara 400-600 ribu rupiah.

“Jangan khawatir untuk kualitas, saya jamin sangat bagus,” ucap pria paruh baya tersebut.

Ditanya tentang penjualan dan juga modal yang harus dikeluarkan untuk membuat gitar, Sugeng akhirnya membuka keluh kesah selama ini yang ia rasakan.

“Kalau pesanan ada mas, namun karena saya kendala modal yang besar terkadang saya hanya menerima pesanan 1 saya, itupun ketika saya tidak dapat DP dari pembeli harus memutar otak untuk hutang dulu,” keluhnya.

“Apalagi kemarin terkena dampak pandemi, jadi modal hancur lebur mas buat menyambung hidup, dari sini saya sangat berharap ada campur tangan pemerintah memberikan pemodalan kepada saya untuk menyambung hidup dan juga bakat yang saya miliki dan saya pupuk puluhan tahun ini,” ungkapnya.

Ditanya lebih lanjut, Sugeng ditempat kerjanya seluas 4 meter tersebut dirinya juga mengaku bisa membuat gitar jenis apapun, seperti Ukulele, Kecruk, Akustik dan lain lain hingga gitar kelas dunia bisa ia buat dan dijamin bagus. (*)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.