Proyek Mangkrak, Bangunan Pasar Kertosono Ditumbuhi Tanaman Liar

by -

Nganjuk, Motim-Pembangunan Pasar Kertosono yang dianggarkan dari APBD Nganjuk tahun 2019 dengan pagu Rp 25 Miliar tak kunjung selesai.

Bahkan Pembangunan Pasar di Jalan Gatot Subroto Desa Banaran, itu terkesan mangkrak. Pembangunan pasar yang terbakar pada Oktober Tahun 2017 itu terhenti, karena keterbatasan dana.

banner 728x90

Pantauan di lapangan, kondisi bangunan tak terurus. Tampak beberapa titik lokasi dipenuhi tumbuhan liar. Beberapa bagian beton juga menghitam dan dipenuhi lumut. Sedangkan di bagian belakang bangunan, besi beton tampak berserakan.

Sejumlah pedagang pun kecewa, karena pembangunan Pasar Kertosono tak kunjung rampung. Kurniawati warga kelurahan Banaran, Kertosono, salah satu pedagang meminta agar pembangunan pasar segera dilanjutkan, sehingga pedagang bisa berjualan di tempat yang layak.

Selama ini, pedagang menempati pasar darurat yang berlokasi di Jalan Ronggo Warsito Kelurahan Banaran dan di bedeng2 pinggir jalan.

Tempat relokasi tersebut dikeluhkan pedagang karena sepi pembeli. Seperti diungkapkan pedagang asal desa pecuk, kecamatan patianrowo, salah satu pedagang. Bahwa selama berjualan di pasar darurat, omzetnya menurun karena sepi pembeli. Karena itu, berharap pemerintah bisa segera merampungkan pembangunan Pasar Kertosono.

Sementara aktifis Ketua LSM MAPAK, Supriono, mengungkapkan bahwa Pelaksanaan Pembangunan Kertosono, banyak mafia proyek yang ikut didalamnya.

” Soal dugaan korupsi pasti ada karena banyak mafia proyek ada didalamnya, contohnya bangunan tiga menjadi dua lantai, Jika ditemukan pelanggaran yang lain terkait pembangunan proyek pasar Kertosono maka akan kami rekomendasikan APH (aparat penegak hukum) untuk bertindak,” tegas Supriono ketika ditemui wartawan, Kamis (1/07/2021).

Untuk diketahui, proyek Pasar Kertosono dianggarkan dari APBD Nganjuk tahun 2019 dengan pagu Rp 25 Miliar. Proyek senilai kontrak Rp 23 Miliar ini dikerjakan oleh PT KIM. (ISK)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.