Ratusan Massa Demo Tolak RUU HIP dan Cipta Kerja

by -

Jember, Motim – Ratusan masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Anak Bangsa (AAB) menggelar aksi tolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan Omnibus Law atau Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) dibundaran DPRD Jember, Senin (3/8).

Dari pantauan di lokasi aksi, massa dari Front Pembela Islam (FPI), Rumah Aspirasi Jember (Raje), dan Serikat Buruh Muslimin Indoesia (SABURMUSI) yang tergabung dalam Aliansi Anak Bangsa itu, mulai memadati bundaran DPRD Jember sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka membawa sejumlah atribut aksi seperti bendera, poster, dan spanduk yang bertuliskan “Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Faham Komunis” serta “Cabut RUU HIP Dan RUU Omnibuslaw”.

banner 728x90

Dari atas mobil lengkap dengan pengeras suara, mereka berorasi menyuarakan tuntutannya, agar DPR RI bersifat tegas dan segera mencabut RUU HIP dari prolegnas termasuk RUU Ciptaker.

Salah seorang orator berseru menyatakan, sikap siap perang apabila RUU HIP benar-benar disahkan, karena, pihaknya menilai RUU HIP sebagai kran pembuka faham komunisme.

Di sela aksi, kordinator lapangan Bahrain Ali, mengaku aksi yang ia pimpin bukan aksi politis namun aksi panggilan hati nurani rakyat yang kawatir faham komunisme akan bangkit melalui RUU HIP, oleh karena itu, RUU tersebut, ujarnya, harus segera dicabut.

“Pancasila itu sudah finish, Ketuhanan yang Maha Esa, akan dirubah menjadi Ketuhanan yang berkebudayaan itu kami tidak terima, karena sila kesatu itu, wahdaniyah bagi kami, jadi jangan dirubah-rubah lagi,” teriaknya berapi-api.

Aktivis FPI asal Kecamatan Bangsal itu, menyebut upaya pemerintah yang mengganti nama RUU HIP menjadi RUU BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) hanya upaya mengkelabuhi rakyat. sebab, secara isi muapun subtansi, sebutnya, sama seperti sebelumnya tidak ada perubahan sama sekali. Selain itu, sebagai ormas penggerak agama meminta agar pemerintah kembali memprioritaskan pelajaran sejarah dan agama disekolah-sekolah.

Sementara, keterangan perihal penolakan RUU Ciptaker  datang dari ketua Samburmusi Jember Umar Faruk, yang mengatakan RUU sapu jagat itu, sangat tidak pro kepada pekerja lokal , alasan pemerintah yang mengatakan lapangan pekerjaan akan semakin luas melalui RUU Ciptaker diyakininya sebagai dalih yang mengada-ngada.

“Niatan itu, (Membuka lapangan pekerjaan, red) bolehlah, kami acungi Jempol, tapi menurut saya itu mengada-ngada ya, karena lapangan pekerja yang ada seperti saat ini banyak pekerja yang dirumahkan,” tegasnya menambahkan.

Setelah menggelar orasi, salawat dan doa bersama sekitar pukul 12.30 WIB, kemudian ratusan massa aksi itu mulai membubarkan diri dengan teratur.(kub)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.