Lumajang, Motim-Perhutani menggelar Apel Siaga Kebakakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Jumat (24/7) pagi. Berbagai jajaran mengikuti apel siaga yang digelar di petak 26C RPH Ranupakis BKPH Klakah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Probolinggo Imam Suyuti, S.Hut,. MM mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga hutan. Khususnya dalam mengantisipasi terjadinya karhutla.
Ia pun berharap seluruh stakeholder terkait dan pihak Perhutani di lapangan cepat mensosialisasikan kepada masyarakat untuk siap siaga menghadapi dan menanggulangi akan adanya bencana karhutla tersebut.
“Sebab penanggulangan bencana kebakaran hutan bukan semata–mata tanggung jawab kita saja, akan tetapi merupakan tanggungjawab bersama baik dari unsur pemerintah, instansi vertikal, masyarakat dan di bidang dunia usaha lainnya,” ucapnya.
Antisipasi perlu ditingkatkan mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau sehingga rawan terjadi kekabaran. Musim kemarau sendiri diperkirakan terjadi mulai Juli hingga Oktober 2020.
Apel siaga ini bertujuan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang dimiliki dalam menangani Karhutla. Selain itu koordinasi dengan instansi lainnya juga lebih dioptimalkan.
“Apel Siaga ini merupakan suatu bentuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita, dalam mengantisipasi terjadinya bencana Karhutla terutama pada daerah yang rawan kebakaran,” jelasnya.
Imam Suyuti menyebut, dari catatan kebakaran tahun ini yang terjadi di wilayahnya terbilang masih cukup tinggi.
“Kalau kita melihat angka kebakaran hutan sampai dengan Juni 2020, ada sedikitnya 4 hektare lahan yang terbakar dan berada di Bentar Probolinggo yang dikerjasamakan dengan TNI Angkatan Laut (AL),” ujarnya.
Sedangkanpada tahun kemarin, di bulan yang sama, yang terbakar mencapai 131 hektare. “Paling banyak di bawah tegakan pinus,” lanjutnya.
Asisten Perhutani (Asper) BKPH Klakah Soegiharto Aries Soebagiyo ST., menambahkan, sejauh ini komunikasi dengan jajaran samping sudah Ia lakukan. Khususnya dilokasi rawan kebakaran hutan. Termasuk dengan pelibatan masyarakat di sekitar hutan.
“Ini kami lakukan agar kasus serupa seperti halnya tahun lalu tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Dalam Apel Siaga di Sendang Arya Wiraraja itu diantaranya dihadiri oleh pihak Dinas Kehutanan Provinsi, TNBTS, BPBD Lumajang, TNBTS, BKSDH, Muspika Kecamatan Kedungjajang, Kepala Desa Umbul dan Wonorejo, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan Pramuka.(fit)