RSUD Dr Soetomo Sulap Kontainer Jadi Kamar Pasien Covid-19

by -
Gubernur Khofifah di dampingi dr.Joni Direktur RSUD Dr Soetomo bersama Dr. Alwi Kadinsos Jatim dan Budi Santosa Kasatpol PP Jatim ketika meninjau Kamar Pasien yang terbuat dari kontainer yang ada RSUD dr.Soetomo Surabaya.

Surabaya, Motim-RSUD dr. Soetomo sulap kontainer menjadi triage pasien Covid-19. Itu dilakukan guna mengatasi lonjakan pasien yang membuat unit gawat darurat (UGD) di beberapa rumah sakit terpaksa tutup.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta dengan cara itu, RSUD Dr. Soetomo tetap buka dan bisa melayani pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

banner 728x90

Mewujudkan hal tersebut, RSUD Dr. Soetomo menggunakan kontainer untuk triage yang berlokasi di depan UGD RSUD dr. Soetomo Surabaya. Jumlah kontainer yang difungsikan untuk UGD sebanyak 5 unit. Masing-masing kontainer mampu menampung 5 pasien Covid-19 dengan gejala sedang.

Kesiapan kontainer tersebut dilihat langsung Gubernur Khofifah didampingi Direktur RSUD dr. Soetomo Djoni Wahyuhadi, Kadinsos H.Alwi  dan Budi Santosa Kasatpol PP Jatim.

“Beberapa hari yang lalu, saya mendapat informasi bahwa UGD di beberapa rumah sakit di Surabaya ditutup karena sudah overload. Saya sudah menyampaikan kepada Dokter Joni bahwa UGD RSUD Dr Soetomo harus tetap memberikan layanan. Teman-teman bisa melihat pasien sampai meluber di selasar maka setelah tempat ini siap mereka akan segera dipindahkan ke triage ini,” kata Khofifah saat melihat kontainer UGD di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Minggu, (11/7/2021).

Di tengah situasi sulit, Khofifah bersyukur sekaligus mengucapkan terima kasih karena ada pihak yang menyumbangkan kontainer. Kontainer itu, kata Khofifah, disulap menjadi triage UGD untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang.

“Jadi, modelnya disekat menjadi 5 bagian dan bisa menampung 25 orang. Masing-masing 1 kamar tersedia 5 bed termasuk Hepa Filter untuk bisa memberikan layanan bagi 5 pasien,” jelasnya.

Lanjut Khofifah, kontainer yang disulap menjadi triage UGD bagi pasien Covid-19 gejala sedang. Kondisinya sudah siap memberikan pelayanan kesehatan.

“Bahkan, pasien yang sebelumnya berada di selasar, sudah mulai bergerak menuju kontainer yang disulap menjadi triage UGD,” lanjutnya. Selain menjadikan kontainer untuk kamar perawatan pasien, RSUD Dr Soetomo juga sedang menyiapkan area parkir, yang sudah sejak 2 minggu lalu dikerjakan.

“Insya Allah, besok tanggal 14 Juli ini sudah bisa dimulai. Sebagian diantaranya untuk memberikan layanan IGD dan sebagian untuk ruang isolasi dengan kapasitas 150 tempat tidur,” urai Khofifah.

Dia menyebut, area parkir yang disulap menjadi ruang isolasi bagi pasien Covid-19 terbagi 6 level, yakni, 3A dan 3B, lalu 4A dan 4B, serta 5A dan 5B. Area parkir ini akan dimaksimalkan untuk memberikan layanan kepada pasien Covid-19.

“Jadi, kita menambahkan ruang isolasi seperti ini karena yang datang ke RS Dr. Soetomo bukan hanya warga Surabaya melainkan pasien rujukan dari luar kota. Harus tetap ada layanan yang memberikan pengharapan layanan bagi seluruh masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid 19,” tegasnya.

Bentuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat, juga tidak terlepas dari tekad bulat Pemprov Jatim untuk terus memaksimalkan ikhtiarnya melayani dan melindungi masyarakat.

“Saya yakin bahwa ini berseiring dengan ikhtiar masyarakat. Karena Forkompinda sekarang ini semuanya solid menangani covid-19. Kami memaksimalkan layanan kesehatan supaya proses yang kita lakukan lebih komprehensif. Tetapi ini sektor hilir. Hulunya adalah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.

Sementara, soal ketersediaan oksigen, setelah mengunjungi 2 pabrik oksigen di Jatim, dirinya memohon kepada pihak rumah sakit agar melakukan koordinasi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk proaktif membawa silinder atau tabung oksigen ke tempat-tempat pengisian.

“Saya ingin menyampaikan dua pabrik yang saya datangi sebetulnya kapasitas oksigennya masih sangat mencukupi. Tapi tolong proaktif dari masing-masing rumah sakit dan para kepala daerah,” ungkapnya.

Metode jemput bola sangat diharapkan. Sebab, ada keterbatasan armada dan tenaga dari distributor maupun pabrik. Dengan demikian, mereka berharap silinder atau tabungnya dibawa ke tempat pengisian.

“Saya paham rumah sakit saat ini membutuhkan sangat banyak energi untuk memberikan layanan. Maka mengkoordinasikan dari rumah sakit ke pemerintah kabupaten/kota menjadi penting,” jelasnya.

Agar pengisian tabung oksigen berjalan lancar, Gubernur Khofifah sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda. Mereka menyatakan siap mengawal. Bahkan, Pemprov Jatim juga memerintahkan tim ahli BPBD Jatim untuk mengatur ketersediaan dan pendistribusian oksigen.

“Saya meminta kepada tim ahli yang dulu Kepala Kalaksa BPBD Jawa Timur (Suban Wahyudiono) menjadi koordinator tim oksigen untuk memudahkan koordinasi dari silinder atau tabung oksigen agar jangan menunggu habis semua,” tuturnya.

“Jadi, skemanya, berapa yang habis kemudian diisi. Lalu dikoordinasikan dengan kepala daerah dan berapa rumah sakit,” imbuhnya.

Lanjut Khofifah, mereka yang harus aktif mengambil tabung oksigen atau silinder, lalu membantu mengisi kemudian mendistribusikan kembali.

“Hari ini memang kebersamaan dan kegotongroyongan dan kecepatan kita memberikan quick respon menjadi sangat menentukan untuk perbaikan kualitas layanan kesehatan kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi menyampaikan akan terus berupaya memberikan layanan kesehatan secara optimal. Sesuai arahan Gubernur Khofifah, RSUD Dr Soetomo tidak akan ditutup.

Namun, harus melakukan pembenahan-pembenahan di dalam dengan cara menambah ruangan dan tenaga kesehatan (nakes) serta relawan.

“Bahkan kami sedang merekrut dokter-dokter yang baru lulus. Meskipun, belum ada surat tanda registrasi (STR) nya. Kami sedang izin ke Menkes. Jadi itu, langkah-langkah yang kami lakukan,” jelasnya.

Terkait kontainer yang disulap menjadi triage UGD, Dr Joni mengaku, sudah mendapat izin dari Gubernur Jatim agar segera dioperasikan.

“Sore ini segera digunakan karena tadi kita hitung ada sekitar 20 pasien yang akan dirawat di UGD yang masih menunggu di selasar. Dengan demikian, insya Allah nanti sore sudah tidak ada lagi pasien di selasar,” ungkapnya.

Dr. Joni menjelaskan, terkait rencana area parkiran Gedung RSUD Dr. Soetomo sebelah utara yang akan dijadikan ruangan pasien nanti kualitasnya High Care Unit (HCU).

Pasien yang bisa dirawat dengan kategori sedang dan berat. Mesin-mesin anestesi yang ada di ICU akan disiapkan untuk membantu kebutuhan intensif care di ruangan tersebut.

“Mesin anestesi kita punya banyak, mesin-mesin ICU, ventilator kita punya banyak. Hanya tempatnya yang kita relokasi dari ICU pasien non Covid menjadi pasien Covid,” pungkasnya. (ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.