Jember, Motim – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember Salam – Ifan, melakukan konsolidasi dengan partai pengusung di Posko Pemenangan Salam – Ifan, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Minggu (25/10). Hal itu dilakukan untuk pemantapan tim pemenangan seluruh unsur partai pendukung hingga tingkat desa, untuk pemenangan Salam – Ifan.
Partai-partai koalisi pengusung Salam – Ifan itu bergerak ke masyarakat dengan menyuarakan sejumlah isu yang disesuaikan dengan karakter anak muda, dalam Pilkada Jember.
Salam dan Ifan diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Perindo, dan Partai Berkarya. Konsolidasi dilakukan intensif hingga level kecamatan dan desa untuk memantapkan tim dan semua unsur partai, termasuk tim sukses yang dimiliki para anggota DPRD Jember.
“Sejauh ini mesin partai sudah efektif berjalan dan mereka menyesuaikan arahan tim kampanye kabupaten, bagaimana strategi dan apa yang harus dilakukan di daerah masing-masing untuk mendulang suara,” kata Ifan, Senin (26/10).
Ifan mengatakan, pihaknya bergerak menyasar pemilih milenial yang jumlahnya teridentifikasi mencapai lebih dari 30 persen. Dengan tingginya pemilih pemula yang mencapai 30 persen itu, Ifan mengatakan terus melakukan konsolidasi internal partai dan tim untuk bisa menggaet pemilih pemula secara penuh.
“Hasil konsolidasi internal kita bersama-sama bergerak untuk menargetkan pemilih muda yang sebanyak 30 persen diambil seluruhnya,” ujarnya.
Selain mengangkat isu milenial, Salam – Ifan juga fokus mengangkat isu pertanian. “Kami juga mengangkat isu pertanian, bagaimana pertanian sebagai leading sector di Kabupaten Jember harus benar-benar diperhatikan pemerintah supaya dari sini bisa ada pemberdayaan masyarakat, dan sektor pertanian punya daya saing ke depan,” katanya.
Pengusaha Alutsista ini mengatakan, sektor pertanian memegang peran krusial pada masa pandemi Covid-19.
“Kita hidup dalam kondisi pandemi dan tidak tahu kapan akan berakhir. Sementara dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satu hal yang penting dilakukan adalah bagaimana membangun kedaulatan pangan dan ketahanan pangan,” kata Ifan.
Selama empat tahun terakhir, Ifan menilai kebijakan pemerintah daerah tidak berpihak terhadap sektor pertanian. Sumbangsih sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jember mengalami penurunan dari 30,21 persen menjadi 26,39 persen.
Menurut Ifan, dalam situasi pandemi, masyarakat tak membutuhkan janji-janji muluk. “Kita paham dan sadar bahwa pertanian adalah leading sector, dan kebetulan mayoritas masyarakat Jember adalah petani,” kata pemuda kelahiran Kecamatan Bangsalsari ini.
Jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Jember, Salam dan Ifan akan memperkuat sektor pertanian, karena tidak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir.
“Sementara yang bisa jadi kunci bisa survive adalah membangun ketahanan pangan di masyarakat. Sekarang saja sektor industri mulai rontok akibat pandemi. Yang bisa bertahan adalah sektor pertanian yang berhubungan dengan perut,” kata Ifan. (sp)