Lumajang, Motim-Arik Tohari sudah 5 tahun menjalankan usahanya, Samburger. Ia menjual dua menu andalannya, burger dan surma. Tak sekadar mencari keuntungan, Ia juga coba mengedukasi masyarakat untuk jajan yang sehat.
Ia menceritakan, menawarkan menu tersebut, karena burger sudah familiar bagi masyarakat. “Burger ini sudah familiar, jadi setelah kentaki berikutnya adalah burger,” katanya saat ditemui ditempatnya berjualan di Jalan Sutoyo, tepatnya depan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang.
Sedangkan surma, kata Arik, mengadopsi makanan dari India yakni shawarma. Sebuah makanan dengan komposisi utama sayur dan ayam di dalamnya. “Surma saya pilih karena imbang antara protein dan karbohidratnya,” ungkapnya.
Dalam segi cara memasak kedua menu tersebut, Arik memang terlihat berbeda dari biasanya. Ia memperhatikan betul cara memasaknya agar kandungan nutrisi dari tiap-tiap bahan makanan tidak hilang.
“Biasanya kan orang memasak itu overcooked atau terlalu matang. Padahal itu bisa rusak nutrisinya. Yang benar itu adalah pas matangnya,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, ketika memasak telur, jangan sampai terlalu matang hingga berwarna cokelat. “Kalau masak sayur, tidak boleh berubah warnanya. Bahkan paling banyak nutrisinya ketika mentah, ketika fresh,” ucapnya.
Tak hanya itu, Arik juga menggunakan minyak goreng sekali pakai. “Jadi di masakanku ini tidak menggunakan minyak goreng yang diulang-ulang,” katanya yang pernah menempuh pendidikan di Jurusan Tata Boga Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali.
Untuk burger Ia menawarkan 5 varian kepada pembeli, diantaranya classic burger, cheese burger, egg burger, BBQ burger, dan spesial burger. Sedangkan surma, pilihannya adalah surma sosis, surma keju, surma telur, surma spesial BBQ, dan surma istimewa.
“Yang surma istimewa ini, kandungannya lengkap, 4 sehat 5 sempurna,” pungkasnya. (fit)