Semalam, Tiga Kebakaran

by -

Jember, Motim-Sabtu (17/7/2021) malam terjadi kebakaran di tiga kecamatan berbeda. Musibah kebakaran itu berdampak kerugian materiil dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Beruntung tidak sampai jatuh korban dan kebakaran itupun dapat diatasi oleh petugas damkar dan penyelamatan Kabupaten Jember.

banner 728x90

Diketahui kebakaran pertama terjadi di Dusun Jereng Timur, Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji. Dari laporan tertulis Petugas Damkar dan Penyelamatan Pos Rambipuji. Musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 18.25 WIB yang dialami dua Gudang Pengeringan Tembakau milik PTPN X Kertosari.

Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Namun luas bangunan Gudang Pengeringan Tembakau masing-masing berukuran 20 x 60 meter persegi, yang ludes habis dilalap si jago merah.

“Untuk kebakaran itu, proses pemadaman api kurang lebih 3 jam. Karena kendala kami Jarak tempuh ke lokasi kurang lebih 8 Kilometer dan kobaran api cepat membesar, bahan bangunan gudang dari bambu mudah terbakar dan ukurannya (bangunan) yang besar. Ditambah jarak ke sumber air cukup jauh, jadi sampai 5 kali isi air,” kata Komandan Regu A Pos Damkar Rambipuji M. Buhar saat dikonfirmasi wartawan.

Untuk proses pemadaman dibantu Anggota Polsek, dan Koramil Rambipuji, juga dari Satpol PP kecamatan setempat. “Untuk dari kami, ada 7 orang personel. Alhamdulillah teratasi tidak ada korban,” katanya.

Kemudian untuk musibah kebakaran kedua, terjadi di waktu yang hampir bersamaan sekitar pukul 19.00 WIB. Diketahui bagian dapur Warung Makan Tumbin di Dusun Tenggir Barat, Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk mendadak terbakar hebat.

Warung makan yang berada di ruas jalan Bondowoso-Jember itu dari laporan warga. Sudah tutup sejak pukul 5 sore. Namun tiba-tiba muncul kobaran api yang berada di bagian dapur.

Akibatnya ruangan bagian dapur berukuran kurang lebih 15 x 6 meter itu ludes habis terbakar. Beruntung kobaran api tidak sampai merembet ke bagian ruangan lainnya.

“Kami mendapat laporan dari warga, dan langsung memberangkatkan satu truk armada damkar bersama 5 personel ke lokasi. Kejadian kebakaran sekitar pukul 7 malam,” kata Danru Mako A Damkar dan Penyelamatan Pemkab Jember Suharto saat dikonfirmasi wartawan.

Untuk penyebab pasti kebakaran masih diselidiki polisi. “Belum tahu penyebabnya, karena kobaran api langsung membesar,” katanya.

Proses pemadaman dan pendinginan, lanjut Suharto, membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. “Api itu sudah besar dan kendala kami adalah air. Ada sumber air tapi kecil. Beruntung juga dibantu warga. Juga pemilik warung kami sarankan membeli apar untuk jaga-jaga,” ujarnya.

Beruntung tidak ada korban, katanya, tetapi kerugian ditaksir puluhan juta rupiah. “Sekitar Rp 50 juta kerugiannya. Beruntung api tidak merembet ke ruangan lain. Hanya di bagian dapur saja,” ujarnya.

Sementara itu, Kepolisian sektor (Polsek) Jelbuk masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan kepasa sejumlah saksi-saksi. Hingga berita ini ditulis anggota kepolisian yang mengumpulkan keterangan belum bersedia dimintai keterangan.

“Penyebab belum tahu, masih lidik,” kata salah seorang anggota polisi yang enggan disebutkan namanya.

Selanjutnya untuk kebakaran ketiga terjadi di wilayah Kecamatan Silo. Tepatnya di Dusun Sukmoilang, Desa Pace, Kecamatan Silo.

Menurut keterangan yang disampaikan Kapolsek Silo AKP Suhartanto, kebakaran di wilayah hukumnya itu, terjadi pada bangunan rumah milik H. Nur Mahad. Dimana musibah kebakaran itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Kata Suhartanto, untuk penyebab kebakaran dari penyelidikan polisi berasal dari percikan api korsleting listrik obat nyamuk elektrik yang ada di salah satu kamar dalam rumah. Rumah saat kejadian sedang kosong ditinggal pergi oleh pemiliknya.

“Saat itu, anak korban dan dua saudaranya meninggalkan rumah untuk panen kopi, yang tiba-tiba ada percikan api (dari obat nyamuk elektrik), di salah satu ruangan kamar, yang kemudian dengan cepat menjadi kobaran api dan membesar. Ditambah saat ini pada Bulan Juli cuaca dan hembusan angin cukup kencang,” kata Suhartanto saat dikonfirmasi.

Selanjutnya polisi menghubungi petugas damkar dan penyelamatan, dan langsung dilakukan proses pemadaman dan pendinginan.

“Tapi karena kendala jarak tempuh yang jauh, dark pos damkar Kalisat ke lokasi (kurang lebih 40 kilometer). Proses pembasahan air oleh PMK (Damkar), jadi kurang maksimal, karena kobaran api sudah membesar. Sehingga bangunan rumah dan isinya ludes habis,” katanya.

Beruntung tidak ada korban, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Kurang lebih Rp 500 juta. Karena rumah dan isinya habis ludes terbakar. Untuk luas bangunan rumah cukup besar lebih dari ukuran rumah tipe 36 itu. Karena kan di desa. Kebakaran hanya terjadi di satu rumah milik pak Haji Mahad, dan tidak sampai berdampak di rumah warga lainnya,” ujarnya.

“Untuk proses pemadaman dan pendinginan, kurang lebih selama 3,5 jam. Karena api padam sekitar pukul 11 malam,” sambungnya.

Namun demikian, dari informasi yang diterima wartawan berdasarkan laporan tertulis dari Damkar dan Penyelamatan Pos Kalisat. Musibah kebakaran yang terjadi di Kecamatan Silo itu, berdampak pada tiga rumah milik warga.

Yakni rumah milik H. Nur Mahad, Maisaroh, dan Nurjanah. Dengan total luas bangunan tiga rumah itu, kurang lebih 20 x 20 meter persegi. Karena ketiga rumah itu masih dalam satu blok yang sama.

Akan tetapi saat hal ini akan dikonfirmasi kepada Danru A Pos Damkar Kalisat Saiful Bahri. Yang bersangkutan hingga berita ini ditulis, belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali nomor ponaelnya dihubungi hanya terdengar bunyi dering.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.