Jember, Motim-Seorang nenek bernama Maryam menerobos barisan pengamanan Polisi saat aksi unjuk rasa (Unras) #savekiaiMuqiet di depan kantor Pemkab Jember, Selasa (21/12/2020). Nenek berumur 61 tahun itu, nekat menerobos barisan polisi hanya untuk menemui Wakil Bupati Jember Abdul Muqiet Arif.
Saat ditanya alasan nenek itu mengapa ingin bertemu Wabup Jember. Dirinya beralasan untuk memberikan dukungan moril kepada pria yang juga pengasuh Ponpes Al Falah, Kecamatan Silo itu.
Dirinya ikut dalam aksi unjuk rasa, karena tau sepak terjang Kiai Muqiet yang memang seorang ulama dan tokoh agama terhormat di Kecamatan Silo.
Dengan berbahasa Madura, Maryam mengutarakan apa yang disampaikan kepada Kiai Muqiet.
“Saya dari Sempolan (Silo, red) datang kesini, karena kasihan sama Kiai. Karena Kiai dibohongi sama (Bupati)Faida. Kiai cuma dibuat ‘Can Macanan Kadhuk’ (tokoh untuk menakut-nakuti, red) sama Bu Faida,” ujar Maryam saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai menemui Wabup Jember.
Wanita tua itu pun mendoakan Kiai Muqiet, yang menurutnya menjadi korban intimidasi.
“Doa saya semoga di panjangkan umurnya. Yang berbohong semoga di pendekkan umurnya. Saya tidak terima sebagai santrinya Kiai, sangat tidak terima kalau Kiai dibohongi seperti ini oleh Faida. Semoga tidak selamat dunia akhirat,” ujarnya.
Diketahui dalam pertemuan Maryam dengan Wabup Abdul Muqiet Arif juga ada percakapan singkat saat itu.
Dalam obrolan singkat itu, Maryam mengungkapkan kekesalannya atas apa yang dialami oleh Kiai yang dianggapnya toko ulama besar di tempat asalnya.
“Pak Kiai, sampeyan dibohongi, yang sabar pak. Saya merasa tersakiti. Kita sama-sama saudara, semoga kita menjadi saudara dunia akhirat. Saya doakan semoga sama-sama sehat,” ujar Maryam pada Kiai Muqiet.
“Saya tidak menyuruh seorangpun untuk datang kesini, kalaupun mereka minta, (pastinya) izin ke saya, (tapi) tidak akan saya ijinkan juga,” jawab Kiai Muqiet dalam percakapannya.
“Semoga selalu sabar Kiai, saya tidak ikhlas sama Faida. Semoga Faida tidak selamat,” kata Maryam lagi.
“Jangan mendoakan orang lain yang jelek, semuanya doakan yang baik-baik. Yang sabar, terima kasih banyak,” jawab kembali Kiai Muqiet.
