Seorang Pemulung di Jember Santuni 20 Janda

by -

Jember, Motim-Samsul Hadi pria berumur 56 tahun, berprofesi sebagai seorang pemulung. Sehari-harinya, pria warga Lingkungan Penanggungan, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang ini mengumpulkan botol-botol plastik dan kardus bekas.

Namun meskipun begitu, Samsul ternyata juga memiliki hati dan jiwa yang mulia. Ditengah kesulitannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

banner 728x90

Samsul ternyata juga menyantuni 20 orang wanita berstatus janda yang ada di lingkungan dekat rumahnya. Dari sebagian penghasilannya itu, Samsul menyantuni dengan membelikan 5 Kg beras.

“Alhamdulillah dari penghasilan saya ini, saya bisa bersedekah kepada 20 orang janda yang ada di dekat rumah. Dari penghasilan saya, saya sisihkan untuk membelikan sembako ataupun beras. Pokok semampu saya. Niat ikhlas dan niat saya untuk membuat gerakan sedekah subuh,” kata Samsul saat dikonfirmasi disela kegiatannya memungut sampah botol plastik dan kardus bekas, Rabu (6/1).

Sedekah yang dilakukan Samsul itu, dilakukan setiap 3 minggu atau sebulan sekali. Dia berkunjung ke rumah-rumah janda di dekat rumahnya, dan mengantar sendiri sedekah yang dia berikan.

Dalam kegiatannya mengumpulkan botol dan kardus bekas. Dilakukannya setiap malam.

“Karena sebelum itu, bada’ Isya hingga selesai, saya membantu bersih-bersih Masjid Al Mubarok di pinggir jalan (Jalur Bondowoso – Jember) depan Mapolsek Patrang,” katanya.

Setelah kegiatannya usai bersih-bersih masjid itu, Samsul berangkat bekerja mengumpulkan botol-botol dan kardus bekas itu.

“Berangkat dari rumah pukul 10 malam, dan pulang pukul 2 dini hari. Terus sampai rumah persiapan Salat Subuh. Kemudian bersih-bersih dan merapikan botol dan kardus bekas yang saya dapat sebelumnya,” kata Samsul.

Untuk membersihkan botol-botol dan merapikan kardus bekas itu, Samsul dibantu ibu nya yang masih sehat.

“Alhamdulilllah ayah dan ibu saya masih hidup. Saat bersih-bersih botol dibantu ibu. Tapi ya semampunya, karena ibu sudah sepuh (usia lanjut, red) umur kurang lebih 85 tahun, kalau bapak usia 95 tahun,” ujarnya.

Terkait kemampuannya bisa menyantuni 20 janda, diakui oleh Samsul tidak serta merta dilakukaj dirinya sendiri.

“Penghasilan saya dari mengumpulkan botol ataupun kardus bekas itu tidak banyak. Hanya Rp 250 ribu per bulan. Tapi kemudian setiap saya ketemu orang, atau saat memungut sampah saya diajak ngobrol sama orang. Saya sampikan niat saya terkait kegiatan sedekah subuh,” katanya.

Dari hal itulah Samsul pun dapat donatur, yang menitipkan uang ataupun memberikan botol-botol plastik dan juga kardus bekas kepadanya.

“Yang disampaikan lewat saya. Untuk nanti dapat uang dan dipakai untuk menyantuni itu. Kalau semua dari saya, tidak mampu. Penghasilan saya berapa,” ujarnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.