Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo membenarkan adanya surat kesepakatan 11 parpol tersebut. Kesepakatan didasari keinginan agar ada pergantian kepemimpinan di Jember.
“Kita sepakat ganti bupati. Agar roda pemerintahan bisa berjalan lebih baik. Agar pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” kata Arif.
Kendati sepakat mengusung satu pasangan Cabup-Cawabup, namun surat kesepakatan tidak disertai dengan usulan nama bakal calon. Semua diserahkan ke DPP partai masing-masing.
“Tapi kan selama ini masing-masing DPC sudah menjalankan proses. Mulai penjaringan dan yang lainnya. Ya mungkin itu yang akan kita laporkan sebagai masukan,” kata Arif.
Dia berharap dari masukan masing-masing DPC, maka DPP akan mengerucut ke satu pasangan calon. Sehingga kebersamaan yang diinginkan bisa terwujud.
“Mudah-mudahan ada kesepakatan antarpengurus DPP sehingga mengerucut ke satu pasangan saja,” kata Arif.
Sementara ketua DPD Nasdem Jember, Marzuki Abdul Gafur menegaskan, kesepakatan itu menunjukkan bahwa 11 pimpinan parpol di Jember berhasil menghilangkan ego masing-masing. Ini dilakukan agar keinginan ada perubahan di Jember bisa terwujud.
“Di Jember kami sudah berhasil mengesampingkan ego demi kepentingan yang lebih besar. Insyaallah pengurus yang di pusat juga akan sama. Demi adanya perubahan yang lebih baik bagi Jember ke depan,” tandasnya.
KPU Jember menetapkan pasangan Faida-Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Vian) lolos verifikasi faktual (verfak) dukungan suara bacalon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan. Faida-Vian lolos setelah melampaui batas dukungan minimal suara yang disyaratkan.
Ketua KPU Jember Muhammad Syai’in mengungkapkan pasangan bacalon Faida-Vian sebelumnya menyerahkan 167.000 lebih data dukungan ke KPU. Hasil verifikasi, 146.687 dinyatakan sah.(kub)