Nganjuk, Motim – Belakangan ini, suhu dingin terasa di beberapa daerah. Termasuk juga terasa di Kabupaten Nganjuk. Suhu ini lebih dingin dibandingkan hari-hari biasanya, terutama terasa di malah hari.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sawahan Nganjuk, Mohammad Chudori menjelaskan fenomena ini disebabkan angin muson timur. Sehingga menyebabkan suhu udara yang terasa lebih dingin akhir-akhir ini yang tidak hanya terjadi di Nganjuk. Tetapi juga di wilayah Jawa Timur lainnya.
“Ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau. Terus anginnya itu kalau musim kemarau betiup dari timur melewati Benua Australia. Benua Australia itu sifat anginnya kering dan dingin. Itu yang menyebabkan di daerah Jawa Timur dan sekitarnya mengalami dingin, kalau malam terutama,” jelas Chudori, Selasa (06/07/2021).
Lebih lanjut lagi, Chudori menambahkan selain penyebab angin muson timur, suhu suatu wilayah juga dapat dipengaruhi oleh topografi. “Misalnya di Kecamatan Sawahan, karena topografinya lebih tinggi dari daerah lain di Nganjuk menyebabkan wilayah tersebut terasa lebih dingin dibanding dataran rendah,” jelasnya.
Berdasarkan data dari BMKG Kabupaten Nganjuk, tercatat suhu minimum di wilayah Kota Angin mencapai rata-rata antara 18-19 derajat celcius. Chudori memprediksi suhu yang terasa lebih dingin ini akan berlangsung selama kemarau. Adapun puncak kemarau diprediksi akan terjadi sekitar Agustus. (Isk)