Taiwan Buka Lowongan Sektor Pertanian, Kadisnakertrans Jatim : “Kita Harus Yakin Jatim Memiliki Tenaga kerja Dibidang Pertanian yang Kompeten dan Tanggu”

by -
Dr.Himawan Estu Bagijo,SH MH. Kepala Disnakertrans Prov.Jatim.

Surabaya Motim – Taiwan membuka lapangan kerja untuk Tenaga Kerja Indonesia, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tinur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur bergerak cepat merespon untuk segera mengisi jabatan beberapa sektor di Taiwan mulai per 6 Oktober 2023.

Kepala Disnakertrans Jatim, Dr.Himawan Estu Bagijo,SH MH mengatakan, pihaknya optimis jika warga Jatim bisa bekerja di Taiwan, meskipun banyak negara lainnya juga sudah mengirimkan tenaga kerjanya di Taiwan. Selain Indonesia, pesaing di sektor pertanian ini seperti Filipina, Thailand, maupun Vietnam.

banner 728x90

“Kita harus yakin Jatim memiliki tenaga kerja dibidang pertanian yang kompeten dan tanggu, ” katanya disela sela kegiatan Sosialisasi Peluang Kerja di Sektor Pertanian (Sektor Formal) di Taiwan,” kata Himawan.

Untuk itu, Pemprov Jatim melalui Disnakertrans Jatim mengumpulkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) baik yang berkantor baik di Jatim maupun di Pusat (Jakarta), untuk melakukan konsolidasi sehingga Disnakertrans Jatim bisa menyiapkan tenaga kerja unthk berangkat ke Taiwan, dengan tujuan mensejahterakan warga Jatim.

“Setelah adanya sosialisasi yang menghadirkan Kepala Bidang Tenaga Kerja KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) Taipei, Kementerian Tenaga Kerja, dan Aspataki, selanjutnya Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Prov Jatim, Purwanti Utami mengkonsolidasikan jatah masing masing dan surat surat mendapatkan pesetujuan ada berapa, dan melakukan fungsi pengawasan, jangan sampai ada tenaga kerja berangkat yang persyaratan dan prosedurmya tidak legal, ” paparnya.

Terkait ada syarat kompetensi untuk bekerja di Taiwan, Himawan mengatakan, karena pekerja formal memang basis persyaratan utama, yaitu kompetensi, tinggal memilih jabatan seperti di Agrikultur, Kehutanan, Peternakan, Aquakultur.

“Nanti tergantung pilihan PMI, dan UPT BLK Disnakertrans Jatim di Wonojati juga siap mendukung dan beberapa LPK (Lembaga Prlatihan Kerja) juga akan suport. Kita tentukan dan lihat keberhasilan serta tidak boleh lama harus terealisasi, ” tambahnya.

Kepala Bidang Tenaga Kerja KDEI Taipei, Purwanti Uta Djara, mengatakan, kalau sosialisasi peluang kerja ke Taiwan ini dilaksanakan di Jatim, karena merupakan provinsi basis PMI dan banyak P3MI. “Di Taiwan, perlindungan dan kesejahteraan bagi PMI sangat bagus. Gaji PMI di sektor formal, sekitar Rp 10 Juta – Rp 13 Juta, ” katanya.

Ia juga menyampaikan, jabatan yang masih dibuka hingga kini adalah sektor pertanian, selain itu juga manufaktur, nelayan, kontruksi, carekepper di panti, caregiver rumah tangga dan pembantu rumah tangga.

Ketua Aspataki (Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia), Saiful Mashud mengatakan, mendukung dengan terbukanya lapangan kerja di Taiwan dan sosialisasi peluang kerja yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Disnakertrans Jatim.

“Apalagi sektor pertanian ini masih baru dan ini merupakan pekerjaan yang cukup bagus. Kita melakukan rekrutmen juga pastimya tidak terlalu sulit karena basis masyarakat merupakan pertanian dan peternakan. Kita dukung program pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja, khususnya warga Jatim, ‘ katamya yang juga mengapresiasi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo yang turut mendukung program sosialisasi peluang kerja di Taiwan bersama KDEI Taipei.

Ia berharap regulasi yang mengatur tentang cara bekerja ke sektor pertanian tidak ada persulit dari oknum oknum yang ada di pemerintahan daerah. “Karena orang orang tidak perlu diragukan tentang penempatan dengan adanya Permenaker no 4 tahun 2023. Jika ada PMI gagal berangkat atau tidak sesuai PK maka diganti oleh BPJS, ” tandasnya.

Ia juga menambahkan, P3MI di seluruh Indonesia khususmya Jatim diharapkan agar menjaga penempatan kerja menjadi kondusif. “Dan jangan sampai menjadi perang market. jadi ada kode etik dan harus dipegang anggota aspataki yang memeganh sektor peetanian sehinga tidak merugikam P3MI dan PMI., “tandasnya.

Saat ini, lanjut Saiful, ada 144 P3MI dibawah Aspataki, sedangkan di Jatim ada 60 P3MI bergerak di Hongkong, Singapura, Malaysia Jepang, Korea, tetapi Taiwan juga hampir semua P3MI. ” Ya karena di Taiwam itu gaji lumayan besar untuk pembantu rumah tangga saja Rp 10 juta, sedangkan yang baru dibuka yaitu sektor pertanian sebesar Rp 13 juta. Kalau masyarakay kita banyam bekerja di Taiwan maka pasti daerah akan menjadi makmur, ” katanya

Sebagaimana diketahui, PMI yang ingin mendaftarkan sebagai tenaga kerja formal sektor pertanian di Taiwan paling tidak ada beberapa syarat, seprti memiliki pengalaman pernah bekerja di bidang pertanian dan peternakan dan/atau, memiilki latar belakang pendidikan di bidang pertanian dan peternakan dan/atau, memiilki sertifikat kompetensi di bidang pertanian dan peternakan.

Ada empat jabatan yang dibuka di sektor pertanian,yaitu pertama, Agrikultur dengan pekerjaan fisik terkait dengan pembibitan, penghijauan dan perawatan serta penebangan pohon.

Kedua yaitu Aquakultur dengan pengelolaan budidaya perikanan/perairan, meliputi pemberian pakan, pembiakan, pemanenan, dan pemeliharaan lingkungan kerja serta pekerjaan fisik terkait.

Ketiga yaitu Kehutanan dimana pekerjaan fisik terkait dengan pembibitan, penghijauan dan perawatan serta penebangan pohon.

Keempat adalah Peternakan dimana pengelolaan peternakan dan unggas meliputi pemberian makan, pembiakan, pemerahan susu, pengumpulan telur, pengelolaan lingkungan peternakan, pembuangan dan daur ulang limbah, penyiapan bahan pakan, pencegahan penyakit, dan pekerjaan fisik terkait.(ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.