Surabaya, Motim – Terkait kedatangan vaksin Covid19 produksi Sinovac sebanyak 77.760 di Jawa Timur, maka Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Surabaya menanggapi untuk mendesak segera dilakukan sosialisasi dan mengedukasi kepada masyarakat. Selain itu, fakta berada di lapangan, masih ada warga yang masih ragu dan ada juga yang siap terkait pentingnya vaksinasi Covid19 tersebut.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, S.Si., mengatakan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus hadir untuk melakukan sosialisasi, maupun edukasi akan pentingnya terhadap pemberian vaksinasi kepada warga. “Maksimal ada pendampingan, dan sudah disiapkan oleh Pemkot Surabaya. Sehingga, tenaga kesehatan didahulukan vaksinasi sesuai arahan pemerintah,” ujar Reni kepada memotimur.id, Selasa (5/1).
Selanjutnya, masih kata Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpesan, bahwa pihaknya meminta saat tahap vaksinasi, dilakukan harus sesuai prosedur secara syarat keamanan ataupun lain-lainnya harus jelas,” kata Reni.
Demikian, Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Surabaya, Hj. Khusnul Khotimah, S.Pdi., M.Pdi., menambahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya terkait pelaksanaan vaksinasi ini. “Kami sudah lakukan koordinasi, pertama untuk tenaga medis, tenaga garda depan dalam penanganan Covid dan tenaga lainnya harus sesuai aturan yang telah ditentukan. Menurut Khusnul, jumlah vaksin Covid19 bagi warga Kota Surabaya direncanakan sekitar 2 juta vaksin. Akan tetapi, hanya saja sampai saat ini kita masih menunggu informasi, kapan vaksin tersebut akan datang,” terang Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI- Perjuangan) ini.
Rencana pemberian vaksin terhadap warga, sambung Khusnul, telah ditentukan pada rumah sakit, serta puskesmas melalui, sistem pada informasi. “Ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di satu titik. Intinya, vaksinasi warga mendatang telah diatur pada ketentuan aturan berlaku,” imbuhnya. (fauzi/ady)