Jember, Motim
Bagian atap rumah dan pilar teras rumah berukuran luas 3×6 meter milik Hartono (53) warga Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, mendadak ambruk sekitar pukul 07.30 WIB, Minggu (19/2/2023).
Ambruknya atap rumah itu sempat menyebabkan suara gemuruh dan membuat panik warga. Pasalnya tidak ada yang menduga atap rumah bangunan rumah berlantai dua itu mendadak ambruk.
Bahkan kejadian pasca ambruknya atap rumah itu, sempat direkam video oleh tetangga pemilik rumah. Dalam rekaman video berdurasi 25 detik itu, menunjukkan banyak debu bertebaran sesaat setelah kejadian.
Menurut informasi yang disampaikan oleh pemilik rumah, kata Koordinator TRC BPBD Jember Firman Arifiyanto, sebelum kejadian ambruknya atap rumah bangunan seluas kurang lebih 8×6 meter itu.
Bangunana rumah itu sempat terdampak gempa yang terjadi sekitar dua tahun lalu.
“Jadi sekitar 16 Desember 2021 lalu rumah warga ini pernah terdampak gempa dengan magnitudo 5,0 SR (scalarichter). Kata pemilik rumah, setelah guncangan gempa itu. Pada bagian dinding rumah ada retakan,” kata pria yang akrab disapa Arif ini saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (19/2/2023).
“Tapi sejak ada retakan di dinding rumah itu, pemilik rumah belum ada upaya perbaikan karena faktor biaya,” sambungnya.
Namun tetiba, kata Arif, sekitar pukul 7.30 WIB. Atap rumah itu ambruk. “Untuk bentuk bangunan dua lantai, yang lantai dua ada musala. Tapi yang ambruk bagian depan atap rumah atau tepatnya di teras,” katanya.
“Beruntung tidak ada korban, saat itu Pak Hartono sedang pergi keluar ke rumah saudaranya. Hanya ada istrinya Ibu Ningsih yang sedang memasak di dapur belakang,” jelasnya.
Namun demikian, lanjutnya, pemilik rumah mengalami kerugian materiil.
“Untuk jumlah pastinya terkait kerugian, besok Senin (20/2) tim Jitupasna akan datang menghitungnya. Tapi menurut pemilik rumah kerugian kurang lebih Rp 20 juta,” ungkapnya.
Terpisah, salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan. Diduga ambruknya atap rumah milik tetangganya itu, akibat hujan deras dan hembusan angin kencang yang sering terjadi beberapa hari belakangan.
“Karena belum bisa diperbaiki, mungkin disela-sela retakan dinding rumah kemasukan air. Ditambah angin kencang, jadinya gak kuat bangunannya. Makanya ambruk itu,” ujarnya.
“Nah tadi pas tahu ambruk, saya sedang main HP. Sekalian setelah kejadian saya rekam pakai kamera HP. Tapi Alhamdulillah tidak ada korban,” imbuhnya. (*)