Situbondo, Motim – Meski sudah menutup akses kunjungan untuk warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Situbondo sejak pandemi Covid 19. Namun tiga diantara ratusan napi diketahui terkonfirm positif Corona.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid -19 Situbondo, Ahmad Yulianto, ada tiga orang warga binaan di Rutan Situbondo, yang dinyatakan positif virus corona.
“Awalnya kita lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Setelah kita lakukan rapid terhadap warga binaan ternyata ada yang reaktif dan langsung di test swab. Hasilnya, ternyata tiga orang positif Covid -19,” ujarnya.
Yulianto mengaku, setelah mengetahui hal tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepala Rutan, agar sesegera mungkin memisahkan kamar mereka dengan yang lainnya, termasuk lebih memperketat protokol kesehatan Covid -19 di lingkungan rutan, tak terkecuali terhadap petugas rutan.
“Kami sudah meminta agar mereka yang positif tempatnya dipisah dengan warga binaan lainnya, termasuk kontak dengan para napi dan petugas serta memperketat protokol kesehatan,” terangnya.
Saat ini, lanjut mantan Kepala BKP SDM Situbondo, tim tracing masih terus melakukan penelusuran untuk mencari sumber penularan virus corona terhadap tiga orang warga binaan tersebut. Tujuannya, sebagai upaya untuk meminimalisir potensi penularan.
“Meskipun disana merupakan tempat terasing dari orang luar, tapi kan ada petugas rutan yang keluar masuk rutan, karena mereka kan rumahnya di luar rutan. Ini yang sedang kita telusuri,” jelas Yulianto, Kamis (6/8)
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Haryono, membenarkan adanya tiga orang warga binaannya yang positif virus corona. Hal itu diketahui saat semua warga binaan di-rapid tes oleh petugas kesehatan setempat, dan 11 orang diantaranya menunjukkan hasil reaktif.
“Karena menunjukkan hasil reaktif, langsung di tes swab, ternyata tiga orang diantaranya positif Covid -19,” ujar Haryono, melalui pesan singkatnya.
Ketiga narapidana yang dinyatakan positif Covid -19 itu, sudah menjalani karantina selama 14 hari dan kondisi ketiganya tanpa gejala klinis dengan menunjukkan kondisi yang sehat.
“Sesuai petunjuk dari GTPP, kalau selama 10 hari dikarantina kodisinya terus membaik, maka itu dinyatakan sembuh. Alhamdulillah sudah 14 hari menjalani karantina, kondisinya sudah baik sekali,” paparnya.
Nah, selama menjalani karantina, mereka diberi asupan gizi yang cukup termasuk rutin mengonsumsi vitamin. Mereka juga berjemur dan melakukan olahraga teratur. Sehingga kondisi ketiganya terus membaik dan tidak menjukkan gejala klinis virus corona seperti batuk, sesak nafas, dan demam.
“Alhamdulillah sudah sehat semua. Tinggal menunggu uji klinis dari dinas kesehatan untuk memastikan bahwa mereka terbebas dari COVID-19,” kata Haryono.(gik)