‘Ustadz’ Polisi, Ajarkan Bahasa Arab dan Wirausaha untuk Santri

by -

Jember, Motim-Berangkat dari rasa perihatin terhadap kondisi santri yang masih kesulitan memahami makna bacaan dalam salat. Sofyan, anggota Polsek Ledokombo rela meluangkan waktu luangnya untuk berbagi ilmu dengan para santri.

Sofyan merupakan anggota Polsek Ledokombo sekaligus menjadi Bhabinkamtibmas Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo. Polisi berpangkat Briptu itu dengan sukarela menjadi pengajar di Pondok Pesantren At Tanwir, Desa Slateng.

banner 728x90

Pria alumni Pondok Pesantren Gontor itu memastikan, aktivitas sebagai pengajar sukarelawan di Ponpes itu tidak sampai mengganggu kewajibannya sebagai anggota Polri. Sofyan memanfaatkan waktu luang saat lepas dinas ataupun saat pekerjaannya selesai.

Sekali mengajar, Sofyan bisa berbagi ilmu dengan para santri selama dua jam. Materi pelajaran yang dibagikan kepada para santri disesuaikan dengan kemampuan Sofyan, yakni Bahasa Arab dan kewirausahaan.

Saat mengajarkan Bahasa Arab, Sofyan fokus kepada tujuan memberikan pemahaman makna bacaan salat kepada para santri. “Agar para santri bisa memahami makna bacaan dalam salat sehingga salatnya semakin berkualitas,” kata Sofyan.

Sedangkan materi kewirausahaan, Sofyan fokus memberikan bekal kepada para santri yang sudah lulus namun masih bermukim di Pondok Pesantren. Mereka diberi bekal tentang cara beternak kambing ettawa dan ikan.

Sofyan melanjutkan kisahnya, mengajar Bahasa Arab untuk santri sudah ditekuni sejak 6 bulan terkahir. “Sedangkan untuk materi kewirausahaan lebih lama, yakni hampir 9 bulan,” katanya.

Karena akses menuju Pondok Pesantren At Tanwir cukup sulit ditempuh pakai kendaraan bermotor, akhirnya Sofyan memilih menunggang kuda.

Sofyan rela memanfaatkan waktu luangnya untuk membantu 160 santri yang berada di Ponpes itu. Sofyan tidak pernah mengeluh dan tidak pernah meminta bayaran sepeserpun.

“Tujuan saya hanya ingin menjadikan santri yang bertakwa dan memiliki kemampuan wirausaha. Terutama saat para santri lulus dan kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Karena situasi saat ini masih pandemi covid-19, Sofyan tidak hanya memberikan ilmu bahasa Arab dan kewirausahaan, namun juga menyampaikan pentingnya protokol kesehatan dan vaksin.

Tidak jarang Sofyan juga berkomunikasi langsung dengan masyarakat desa Slateng agar segera melakukan vaksin.

Sofyan mengajak masyarakat untuk saling peduli kepada Pondok Pesantren At Tanwir, khusunya pemerintah. Ponpes itu berada di kaki gunung raung dengan medan yang cukup sulit dilalui kendaraan bermotor, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui kondisi ponpes itu.

Sofyan berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi sanitasi ponpes itu serta membantu wirausaha mayarakat yang hidup di sekitar ponpes.

Sementara di tempat terpisah, Ustaz Daniel menyampaikan bahwa Briptu Sofyan selain mengajar ngaji dan bahasa Arab, Ia juga membina para santri untuk berkebun serta berternak kambing Ettawa.

“Kita berharap hubungan kerjasama antara polri khususnya Bhabinkamtibmas ini bisa terjalin terus agar masyarakat yang berada di pelosok bisa mengenyam pendidikan secara gratis di pondok pesantren,” kata Ustadz Daniel.

Selain itu, diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat Ledokombo pada khususnya dan masyarakat Jember pada umumnya. (sp)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.