Jember, Motim-Sebagai bentuk dan wujud toleransi antar umat beragama saat Bulan Ramadan 1442 Hijriah. Kelompok Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Jember, membuka warung makan bagi umat muslim yang mencari hidangan untuk berbuka puasa.
Tempat makan bernama Warung Kasih itu, sudah ada selama 18 tahun. Sebagai wujud dan bentuk toleransi antar umat beragama di Jember.
Dengan harga yang murah, Warung Kasih menyediakan hidangan makanan berbuka puasa dan juga takjil. Dengan harga yang murah tanpa harus mahal. Namun tahun ini, Warung Kasih ada sebagai bentuk toleransi antar umat beragama dengan hidangan berbuka puasa dan takjil gratis.
“Jadi selama bulan Ramadan tiap tahunnya, kami mendirikan Warung Kasih, yang menyediakan hidangan makanan berbuka puasa bagi umat muslim yang sedang berpuasa. Dengan harga murah dan terjangkau,” kata Ketua WKRI Valentina saat dikonfirmasi disela kegiatannya, Senin (19/4/2021) sore.
Warung yang berada di halaman Rumah Sakit Panti Siwi, Jalan RA Kartini, Kecamatan Kaliwates ini. Menyediakan hidangan makanan dan takjil untuk berbuka puasa.
“Dengan harga Rp 2500, bisa makan dan minum, juga dapat takjil bagi yang berpuasa. Cukup murah, karena ini bentuk kami saling bertoleransi antar umat beragama,” katanya.
Namun karena saat ini masih di masa Pandemi Covid-19. Warung yang buka menjelang Magrib ini, menyediakan hidangan makanan berbuka puasa dengan cara dibungkus dan gratis.
“Karena kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Jadi makanan yang kami hidangkan sudah terbungkus. Jadi jika ada yang minat langsung bawa pulang. Tapi (karena Pandemi Covid-19) tahun ini gratis. Ada 200 porsi yang kita siapkan,” ujarnya.
Lebih jauh Valentina mengatakan, tujuan adanya Warung Kasih itu, tidak hanya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
“Adanya Warsih (Warung Kasih), juga untuk melayani atau membantu saudara-saudara muslim yang terbatas (kurang mampu) untuk hidangan berbuka puasa,” katanya.
“Kami bersyukur sudah selama 18 tahun ini. Dibantu para donatur yang selalu menyemangati kami. Untuk masak, ya bungkusi, semua dilakukan anggota, kami berbagi tugas,” ujarnya.
Terpisah salah seorang warga yang datang ke Warung Kasih Yuli mengatakan, dirinya sering setiap Puasa Ramadan datang dan membeli makanan berbuka puasa.
“Kesini tiap tahun, sejak pertama buka. Dulu harganya Rp 2500. Tapi sekarang bisa dibawa pulang dan gratis. Jadi tidak merepoti panitianya,” ujar perempuan yang juga pedagang es di kawasan Alun-alun Jember.
Senada dengan Yuli, warga lainnya Warsono menuturkan, adanya program semacam ini dinilai sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan.
“Sangat membantu untuk masyarakat kecil. Semoga tepat sasaran untuk yang membutuhkan,” ucapnya.