Surabaya Motim – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar seni budaya campursari Guyon Waton bersama Cak Percil cs, dalam rangka penguatan dan pelestarian seni budaya yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Provinsi Jawa Timur di halaman Universitas Wijaya Putra Jl. Raya Benowo No.1-3 Surabaya, pada Senin (13/5/2024). Malam
Sebelum acara resmi Pagelaran Seni Budaya Campursari Guyon Waton bersama Cak Percil cs, di buka, ada beberapa penampilan tarian nusantara dan musik yang ditampilkan oleh para siswa – siswi SMP, SMA, SMK dan Mahasiswa Universitas Wijaya Putra, menambah semakin semarak dan meriahnya acara pagelaran seni budaya campursari dalam rangka penguatan dan pelestarian seni budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Provinsi Jawa Timur.
Hadir dalam acara pagelaran seni budaya campursari dalam rangka penguatan dan pelestarian seni budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Provinsi Jawa Timur, dihadiri oleh Dr. H Kodrat Sunyoto, SH, M.Si, selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Dwi Supranto, SS, MM. selaku Kepala Bidang Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, DR. Budi Endarto, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra beserta Jajaran manajemen, Perwakilan Forkopimcam Benowo, Camat Benowo, Kapolsek, Koramil, Lurah, Tokoh masyarakat, dan warga masyarakat sekitar Universitas Wijaya Putra.
Dalam sambutannya DR. Budi Endarto, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra mengatakan saya merasa bahagia karena begitu meriah kegiatan malam hari ini, yang sangat spektakuler di Universitas Wijaya Putra. Kami atas nama pribadi dan lembaga Universitas Wijaya Putra mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dan DPRD Provinsi Jawa Timur atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk diselenggarakan kegiatan pagelaran seni budaya mengundang campursari Guyon Waton bersama Cak Percil cs, ini sebagai apresiasi bagi kami
dengan dipercaya Universitas Wijaya Putra sebagai Veneu untuk penyelenggaraan pagelaran seni budaya.” ujarnya
Mudah mudahan ini menjadi ajang silahturahmi dan ajang destinasi budaya bagi masyarakat kita.
Kami berharap kegiatan kegiatan seperti ini secara rutin bisa kita selenggarakan.” terangnya
Dwi Supranto, SS, MM. selaku Kabid Kebudayaan Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, mengatakan ini adalah kegiatan sinergitas kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan mintra kami DPRD Provinsi Jawa Timur.
Ini adalah bagian dari upaya – upaya untuk bagaimana kita pemerintah berusaha untuk melestarikan budaya, seni budaya. Pelestarian seni budaya ini tidak bisa dilakukan sendiri kami dari eksekutif butuh patner- patner yang bisa mendukung untuk upaya pelestarian itu, dari legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur dan dari kami eksekutif dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.
Yang menarik pagelaran seni budaya pada kesempatan kali ini diadakan di kampus. Ini bagian dari akademisi yang kita harapkan dapat memperkuat upaya – upaya pelestarian itu sendiri, kemudian dari sisi masyarakat banyak terlibat, tidak hanya mahasiswa tapi masyarakat sekitar ikut mengapresiasi, kemudian dari media, kemudian dari pelaku usaha ada bazar – bazar UMKM yang bergerak ini bagian dari pentahelix dari upaya – upaya kebersamaan antara pemerintah, stakeholder terkait, masyarakat pelaku usaha, pers media, kemudian akademisi untuk bersama – sama memajukan kebudayaan yang ada di Jawa Timur
Pada kesempatan kali ini memang kita ambil kegiatan gelar seni budaya campur sari. Campur sari ini adalah bagian kesenian yang ada di Jawa Timur. Upaya – upaya ini kita lakukan agar apa, agar para pelaku seni juga mendapatkan manfaat dari keberadaan event itu sendiri.,” terangnya
Kita berupaya untuk selain perlindungan pengembangan juga pemanfaatan, artinya kesenian – kesenian yang ada sedapat mungkin dimanfaatkan untuk gelaran – gelaran yang bisa mendatangkan kesejahteraan bagi pelaku budaya itu sendiri, tentu tidak lepas dari koridor pelestarian tetap harus kita jaga.” ujarnya
Kemudian dari sisi pembinaan kita lihat tadi, selain kegiatan utama campur sari ada tari – tarian yang ditampilkan oleh para siswa siswa SMP, SMA, SMK, dan Mahasiswa Wijaya Putra, ini menarik karena bagian dari kaderisasi itu memang dimulai dari generasi yang paling muda, sehingga kita harapkan dengan adanya apreasiasi generasi muda ini maka pelestarian kebudayaan dapat tercapai secara maksimal,” pungkasnya(*/ady)