Jember, Motim – Pohon Akasia berdiameter 80 sentimeter dan tinggi 2 meter roboh di pinggir Jalan Raya Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kamis (26/11). Jalur yang menghubungkan Kabupaten Jember – Lumajang lewat selatan itu sempat macet selama kurang lebih satu jam, dari dua arah akibat robohnya pohon tersebut.
Kejadian robohnya pohon itu sekitar pukul 14.00 WIB, dan berhasil dipindahkan secara swadaya oleh warga dibantu perangkat desa setempat.
Proses pemindahan batang pohon besar dibahu jalan itu berlangsung kurang lebih satu jam dan selesai sekitar pukul 15.00 WIB. Lamanya proses itu akibat batang pohon masih dipotong kecil-kecil untuk memudahkan saat dipindah di bahu jalan.
“Beberapa hari belakangan ini sering hujan deras dan disertai angin kencang, nah siang tadi akar pohon itu terangkat dan ambruk. Beruntung ada ranting dahan pohon lain, jadi tidak langsung ambruk ke jalan, masih numpang,” kata Kepala Desa Wonorejo Sami’an saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (26/11).
Sami’an mengatakan, seandainya tidak numpang di ranting dahan pohon lain di seberang jalan, dipastikan menimpa pengendara motor atau mobil yang melintas di jalan tersebut.
“Beruntung masih numpang, jadi tidak sampai jatuh korban. Tapi untuk keamanan, kita tutup jalanan untuk membersihkan dan memotong dahan serta ranting pohon yang ambruk itu,” katanya.
Sami’an menduga ambruknya pohon karena hembusan angin kencang yang disertai hujan deras beberapa hari belakangan.
“Makanya tidak kuat menahan hembusan angin itu, akhirnya ambruk. Ini swadaya warga dan perangkat desa untuk proses pembersihan. Kita pinggirkan dulu, setelah itu dipotong jadi kecil-kecil,” katanya.
Pantauan di lokasi ambruknya pohon, proses pembersihan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Kemudian warga swadaya untuk mengatur lalu lintas dan memotong batang pohon tersebut.
Salah seorang sopir angkutan sayur Yoga (39) warga Desa Sukoreno, Kabupaten Lumajang mengaku terganggu dengan ambruknya batang pohon tersebut.
“Karena ini harus nunggu satu jam dulu untuk bisa dipindahkan batang pohonnya. Tapi ya gimana lagi namanya musibah alam. Tapi harusnya batang pohon di pinggir jalan itu yang kuat pohonnya, dan rajin dirawat,” ujar Yoga.
Kata Yoga, bukan kemudian dipilih pohon yang tidak memiliki akar yang kuat. “Karena kalau angin kencang akhirnya ambruk. Akarnya yang tunggang pohonnya jangan yang serabut,” ujarnya.